Masyarakat di era digital saat ini cenderung memilih berbelanja secara online melalui e-commerce favoritnya. Pada transaksi yang berlangsung, tidak jarang masyarakat sebagai pembeli merasa tidak puas dengan barang yang mereka beli.
Hal ini membuat pembeli biasanya melakukan pengembalian barang kepada penjual.
Bayangkan seorang pelanggan memutuskan untuk mengembalikan produk yang dibelinya, mereka harus datang ke toko fisik dengan barang yang ingin mereka kembalikan. Anda akan mencoba mencocokkan informasi dari faktur pembelian pelanggan dengan barang yang akan dikembalikan.
Anda harus mencatat semua detail secara manual, termasuk nomor faktur, harga produk, dan alasan pengembalian. Selanjutnya, Anda harus memberikan informasi ini kepada tim keuangan untuk memproses pengembalian dana.
Tim keuangan harus menghitung pengembalian dana yang sesuai dan mengeluarkan cek atau uang tunai untuk pelanggan tersebut. Semua proses ini melibatkan banyak pencatatan manual yang berisiko kesalahan dan memakan waktu.
Tentu saja, tanpa software akuntansi yang mengotomatisasi proses ini, ada kemungkinan kesalahan dalam mencocokkan informasi, perhitungan pengembalian dana yang salah, atau kesalahan dalam pencatatan transaksi.
Dengan menggunakan software akuntansi yang tepat, semua proses ini dapat dioptimalkan dengan mengurangi risiko kesalahan manusiawi, mempercepat proses pengembalian dana, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, proses pengembalian barang dan laporan transaksi akan bekerja secara otomatis, sehingga proses retur berjalan dengan baik.
Simak artikel berikut ini untuk mengetahui beragam jenis dan transaksi dari proses retur.
Key Takeaways
|
Apa itu Retur Pembelian dan Penjualan?
Sebelum mengetahui jenis dan transaksinya, ada baiknya Anda untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian dari retur pembelian dan penjualan. Sehingga Anda dapat dengan mudah memahaminya.
Retur pembelian
Retur pembelian merupakan pengembalian barang yang penjual lakukan kepada pemasok (supplier) karena barang tidak sesuai dengan permintaan.
Dengan retur pembelian, maka utang pembeli kepada penjual akan mengalami pengurangan. Dalam jurnal keuangan, posisi utang dagang berada pada kolom debit, sementara untuk akun retur pembelian berada pada kolom kredit.
Untuk mengurangi ketidakpuasan pembelian dari pemasok, Anda dapat mengukur kinerja supplier berdasarkan kualitas, layanan, harga, dan lain sebagainya.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengajuan pembelian dan mendapatkan penawaran terbaik dari supplier dengan sistem procurement.
Retur penjualan
Berbeda dengan yang sebelumnya, retur penjualan adalah penerimaan barang oleh penjual atas pengembalian barang yang pembeli lakukan.
Penyebab terjadinya pengembalian barang adalah ketidaksesuaian barang dengan yang permintaan.
Dengan adanya pengembalian barang oleh penjual, piutang dagang penjual kepada pembeli akan berkurang.
Dalam jurnal keuangan, posisi akun retur penjualan berada pada kolom debit, sedangkan piutang dagang berada pada kolom kredit.
Perbedaan antara Retur Pembelian dan Penjualan
Berbicara mengenai perbedaan, kedua jenis ini memiliki beberapa perbedaan.
Secara pengertian, retur pembelian merupakan kondisi saat penjual melakukan pengembalian barang kepada pihak pemasok atau supplier karena spesifikasi barang tidak sesuai. Sementara itu, retur penjualan merupakan kondisi saat pembeli ingin melakukan pengembalian barang kepada penjual.
Perbedaan selanjutnya dapat terlihat dari pihak yang terlibat. Jika dalam retur pembelian, pihak yang terlibat adalah pihak pemasok (supplier) dengan penjual. Sementara jika dalam retur penjualan, pihak yang terlibat adalah pembeli serta penjual.
Jenis Transaksi Retur Pembelian
Pada pengembalian barang oleh pembeli, terdapat dua jenis transaksi. Berikut ini merupakan penjelasan dari kedua jenis transaksi tersebut:
Secara kredit
Jenis ini merupakan pengembalian barang yang telah terjual secara kredit atau angsuran antara pihak pembeli dan pihak penjual akan menjadi lunas apabila sesuai dengan jatuh tempo yang kedua belah pihak sepakati.
Secara tunai
Jenis ini merupakan pengembalian barang yang telah dibeli oleh pembeli secara tunai kepada pihak penjual dengan catatan pada kas bahwa barang dapat dikembalikan atau ditukar apabila terdapat kerusakan pada barang tersebut.
Fakta Menarik
Jenis Transaksi Retur Penjualan
Transaksi dalam pengembalian barang oleh penjual terbagi menjadi tiga jenis. Berikut ini merupakan jenis dari transaksi tersebut:
- Mengurangi piutang pembeli.
- Melakukan pengembalian atas pembayaran pembeli.
- Membutuhkan penggantian barang rusak dari penjual (klaim).
Contoh Jurnal Retur Pembelian dan Penjualan
Dalam transaksi pembelian dan penjualan, penting untuk melakukan pencatatan secara rinci. Dengan adanya pencatatan ini, penjual akan mudah dalam mengetahui transaksi yang terjadi. Sehingga dapat mencegah terjadinya kerugian dalam penjualan.
Simak contohnya berikut ini:
Jurnal retur pembelian
- 17 Juli 2016, PT Abadi Sejahtera melakukan pembelian barang dagang secara tunai sebesar Rp25.000.000,00.
- 19 Juli 2016, PT Abadi Sejahtera melakukan pembelian sejumlah barang dagang sebesar Rp20.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 dan nomor faktur 2710.
- 21 Juli 2016, pengembalian barang dagang yang dibeli pada tanggal 19 Juli seharga Rp5.000.000,00 karena barang mengalami kerusakan.
- 25 Juli 2016, pengembalian barang dagang yang dibeli pada tanggal 17 Juli sebesar Rp2.500.000,00.
- 28 Juli 2016, dibayar pelunasan utang untuk pembelian barang dagang pada tanggal 19 Juli 2016.
Adapun transaksi tersebut akan dicatat dalam jurnal seperti berikut:
- Pada tanggal 21 terjadi pengembalian pembelian barang dagang yang telah dibeli secara kredit sehingga terjadi pengurangan utang sebesar Rp5.000.000,00.
- Pada tanggal 25 terjadi transaksi retur pembelian atas pembelian secara tunai sehingga terjadi penambahan jumlah kas sebesar Rp2.500.000,00.
- Perusahaan mendapatkan potongan sebesar 2% dari sisa hutang dagang atas pelunasan pada 28 Juli.
- Nilai utang dagang sebesar Rp20.000.000,00.
- Retur pembelian serta potongan harga sebesar Rp5.000.000,00.
- Sisa hutang dagang sebesar Rp15.000.000,00.
- Potongan pembelian 2% sebesar Rp300.000,00.
- Nilai utang dagang yang harus dibayar sebesar Rp14.700.000,00.
Apabila pelunasan terjadi setelah tanggal 28 Juli, contohnya pada tanggal 1 Agustus, maka transaksi akan tercatat sebagai berikut:
Jurnal retur penjualan
PT Berkah Sentosa Unggul adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang eceran. Ketika menjual barangnya, dalam faktur tercantum bahwa pengembalian barang dalam waktu 30 hari.
Transaksi tersebut telah menghasilkan penjualan sebesar Rp50.000.000,00 untuk bulan Agustus 2019, dan telah menjual sebesar 60% secara tunai.
Sementara untuk sisanya secara kredit. PT Berkah Sentosa Unggul mempunyai Rp31.000.000,00 dalam bentuk piutang serta Rp2.500.000,00 dalam bentuk tunai di akhir neraca Agustus 2019.
Harga pokok penjualan adalah Rp40.000.000,00. Sementara persediaan penutupan menunjukkan saldo sebesar Rp22.000.000,00.
Adapun 5% dari barang yang terjual mengalami pengembalian akibat adanya kerusakan pada produk. Kemudian, PT Berkah Sentosa Unggul memperoleh margin kotor sebesar 20% dari penjualan.
Berdasarkan dengan informasi di atas, Anda harus melakukan entri jurnal retur penjualan serta taksiran saldo yang akan tetap ada dalam penjualan, piutang, kas, inventaris, serta harga pokok penjualan.
Adapun penyelesaiannya sebagai berikut:
- Melakukan perhitungan atas jumlah pengembalian penjualan, yaitu 5% dari penjualan sebesar Rp50.000.000, yaitu sama dengan Rp2.500.000,00.
- Asumsikan bahwa rasio 60% kembali dalam bentuk tunai, sementara sisanya pada piutang.
- Kreditkan akun kas sejumlah 60% dari jumlah Rp2.500.000,00 menjadi Rp1.500.000,00. Lalu kreditkan akun piutang sejumlah 40% dari Rp2.500.000,00 menjadi Rp1.000.000,00.
- Persediaan dikurangi Rp2.500.000,00 kurang dari 20% margin, yang menjadi Rp2.500.000,00 lalu dilakukan pengurangan sebesar Rp500.000,00 menjadi Rp2.000.000,00. Kemudian akan dilakukan penambahan persediaan serta pengurangan harga pokok penjualan yang sama.
Entri yang akan terposting
Bagaimana Integrasi Software Akuntansi dengan Software Manajemen Inventaris untuk Membantu Proses Retur Barang?
Integrasi software akuntansi dengan software manajemen inventaris adalah langkah cerdas yang dapat membantu bisnis dalam mengatasi tantangan dalam proses retur barang.
Dengan menggabungkan kedua sistem ini, Anda dapat lebih efisien dalam menangani retur barang, mengoptimalkan pengelolaan stok, serta menjaga integritas data keuangan mereka.
Di bawah ini terdapat beberapa manfaat integrasi dari kedua software tersebut dalam proses retur barang:
Identifikasi pengembalian barang
Ketika seorang pelanggan mengembalikan barang, sistem integrasi ini memungkinkan Anda untuk dengan cepat mengetahui produk apa yang dikembalikan, jumlahnya, dan alasan pengembalian.
Hal ini sangat penting dalam menghindari kesalahan pencatatan dan memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi yang akurat tentang stok yang dikembalikan.
Dengan demikian, Anda dapat mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengganti produk yang rusak atau memproses pengembalian uang dengan tepat, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
Pencatatan dalam buku besar
Saat barang dikembalikan, sistem ini secara otomatis mencatat transaksi yang terkait dengan pengembalian, termasuk nilai produk yang dikembalikan dan pengaruhnya pada neraca perusahaan.
Dengan pencatatan yang baik, Anda dapat memantau dengan cermat aset, liabilitas, dan arus kas terkait dengan retur barang.
Hal ini membantu Anda menjaga transparansi keuangan, memudahkan proses audit, dan menghindari kesalahan akuntansi yang dapat mengganggu laporan keuangan perusahaan.
Sistem integrasi ini tidak hanya memudahkan proses retur barang, tetapi juga meningkatkan kontrol keuangan perusahaan.
Mencatat kredit pelanggan atau debit pemasok
Ketika ada retur barang, terjadi perubahan dalam kewajiban finansial antara perusahaan dan pelanggan, atau sebaliknya. Sistem ini secara otomatis mengidentifikasi perubahan ini dan mencatatnya dengan benar dalam buku besar.
Mencatat kredit pelanggan atau debit pemasok merupakan langkah kunci dalam menjaga catatan keuangan yang akurat dan menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi hubungan bisnis dengan pelanggan dan pemasok.
Software ini dapat memberikan fleksibilitas dan kontrol yang diperlukan dalam mengelola keuangan yang berkaitan dengan retur barang. Perhatikan contoh surat retur barang untuk membuat surat permohonan yang tepat.
Penyesuaian tingkat stok
Dengan sistem yang terintegrasi, setiap kali terjadi retur, perubahan stok akan diperbarui secara real-time. Ini memastikan bahwa informasi inventaris selalu akurat dan terkini, tanpa perlu melakukan penyesuaian manual yang rentan terhadap kesalahan.
Adanya pemantauan yang efisien terhadap tingkat stok, Anda dapat mengelola persediaan dengan lebih efisien, menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan yang dapat merugikan bisnis, dan memastikan bahwa barang yang ada selalu sesuai dengan permintaan pelanggan.
Integrasi ini menciptakan sinergi yang sangat penting antara software inventaris dan akuntansi, memastikan bahwa semua data terkait retur barang dikelola secara akurat dan efektif.
Rekonsiliasi dengan dokumen pengembalian
Saat terjadi retur barang, terdapat beberapa dokumen yang terlibat, termasuk faktur penjualan awal, dokumen pengiriman, dan catatan pengembalian.
Sistem ini dapat mencocokkan data di semua dokumen tersebut, memverifikasi jumlah barang yang dikembalikan, dan memastikan keakuratan informasi keuangan.
Hal ini mengurangi risiko kesalahan manusia dalam proses rekonsiliasi, yang dapat mengakibatkan ketidaksesuaian dalam catatan keuangan dan pelaporan.
Dengan cara ini, Anda dapat menghindari potensi kerugian finansial dan menjaga ketertiban dalam dokumen-dokumen pengembalian, memastikan bahwa setiap retur barang tercermin dengan benar dalam laporan keuangan perusahaan.
Pelacakan pajak
Software akuntansi yang terintegrasi dengan manajemen inventaris mampu dengan mudah menghitung ulang pajak yang relevan dengan setiap retur barang.
Hal ini memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku, mencegah potensi masalah hukum, serta membantu mengoptimalkan pengeluaran perpajakan.
Selain itu, melalui pelacakan pajak yang lebih akurat, Anda dapat meminimalkan risiko kesalahan dan penyelisihan dengan lembaga pajak, menjaga reputasi perpajakan yang baik, serta menghindari sanksi atau denda yang mungkin timbul akibat ketidaksesuaian perpajakan.
Pelaporan
Melalui integrasi ini, Anda dapat dengan mudah melacak barang-barang yang dikembalikan, menganalisis alasan retur, dan mengidentifikasi tren retur dari pelanggan atau pemasok.
Informasi ini sangat berharga untuk manajemen keuangan dan operasional, membantu perusahaan dalam perencanaan persediaan, mengoptimalkan kebijakan retur, dan memperbaiki kualitas produk atau layanan mereka.
Dengan adanya laporan yang baik, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan, sambil menjaga kendali atas aspek-aspek keuangan mereka.
Anda dapat klik banner di bawah ini untuk mendapatkan skema harga software akuntansi dan inventory dari HashMicro.
Kesimpulan
Retur adalah hal yang seringkali terjadi pada transaksi penjualan dan pembelian ketika barang yang pembeli tidak sesuai atau mengalami kerusakan.
Penjual nantinya akan mengirimkan barang yang tidak sesuai tersebut kepada pihak pemasok (supplier). Retur terbagi menjadi dua, yaitu penjualan dan pembelian.
Terjadinya pengembalian barang akibat ketidaksesuaian barang membuat pihak penjual melakukan pencatatan secara rinci agar memudahkannya dalam mengetahui transaksi pengembalian barang yang terjadi.
HashMicro sebagai salah satu penyedia layanan software terbaik di Indonesia menghadirkan solusi bagi perusahaan bisnis Anda dalam melakukan pencatatan transaksi secara komprehensif dan terkomputerisasi menggunakan sistem akuntansi.
Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan demo gratis.