Sebagai seorang pebisnis, mengetahui berbagai cara atau metode untuk meningkatkan pendapatan dan penjualan adalah suatu kewajiban. Tidak terkecuali untuk pebisnis pabrik makanan dan minuman. Sebenarnya, kita bisa melakukan banyak metode untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan dalam satu periode waktu tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Return on Investment (ROI).
Alasan utama menggunakan Return on Investment adalah untuk mengukur seberapa banyak keuntungan bisnis yang akan dihasilkan. Oleh sebab itu, mengapa saat ini para pebisnis berlomba-lomba untuk menggunakan metode Return on Investment melalui Program Akuntansi berbasis cloud.
Beberapa pakar keuangan di Indonesia berpendapat bahwa Return on Investment adalah aset atau keuntungan yang akan berkembang atau hilang dalam proses investasi. Oleh karena itu, mereka merekomendasikan agar orang yang baru memulai bisnis atau merintis usaha, terutama dalam bidang pabrik makanan dan minuman, memahami apa itu ROI agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat dan menghasilkan keuntungan. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai Return on Investment yang dapat berguna di perusahaan Anda
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Return on Investment (ROI)
Rumus menghitung Return on Investment
Terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian terhadap rumus perhitungan ROI , hal ini berkaitan dengan biaya yang perusahaan Anda keluarkan untuk melakukan investasi. Rumus ini juga membantu untuk mengetahui kapan nilai investasi akan meningkat atau merugi. Berikut adalah rumus perhitungan Return on Investment:
Setelah menghitung ROI dengan rumus yang sesuai, investor akan menganalisis hasil perhitungan tersebut. Investor akan memperoleh keuntungan jika perhitungan ROI menghasilkan nilai positif. Namun, jika perhitungan ROI menghasilkan nilai negatif, pemilik investasi akan mengalami kerugian.
Jika seseorang melakukan investasi awal sebesar Rp10 miliar dan sekarang nilai investasinya adalah Rp15 miliar, maka ROI dari investasi tersebut adalah 50 persen, dengan rumus [((15 – 10) / 10) * 100].
Investor menghitung Return on Investment menggunakan rumus dan mendapatkan hasil persentase ROI sebesar 50 persen. Dengan mengacu pada hasil tersebut, investor berhasil memperoleh margin keuntungan dari investasi tersebut.
Contoh kasus sederhana:
A melakukan investasi senilai Rp 10.000.000 di perusahaan pabrik makanan miliki B pada tahun 2020, lalu A menjual investasi tersebut di tahun 2022 dengan nilai Rp 12.500.000, maka nilai ROI investasinya adalah 25 persen. Sementara di tahun 2019, C juga melakukan investasi dengan nilai yang sama di perusahaan pabrik makanan milik D. Investasi tersebut kemudian terjual dengan nilai Rp 5.000.000 di tahun 2022 maka nilai ROI investasinya adalah negatif 50 persen atau merugi.
Baca Juga: Pengertian Return on Invesment serta Cara Penghitungannya yang Tepat
Pentingnya Perhitungan Return on Investment dalam Perusahaan
Peranan ROI dalam perusahaan memanglah sangat penting. Bagaimana bisa dikatakan penting, karena return of investment memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Seperti memudahkan perusahaan untuk mengambil keputusan pembelian aset, memberikan pendanaan untuk proyek atau program tertentu, atau ketika memutuskan untuk melakukan investasi. Perusahaan dapat melakukan kegiatan penting menggunakan hasil ROI seperti mengukur efisiensi penggunaan modal, produksi, dan penjualan. ROI dapat membandingkan bisnis perusahaan dengan bisnis kompetitor. Tapi, hal ini hanya bisa perusahaan raih jika perusahaan mempunyai data industri hingga kamu dapat menghitung rasio industri terlebih dulu. Salah satu alasan mengapa ROI penting karena dapat perusahaan gunakan untuk melakukan perencanaan bisnis.
Kelebihan dan Kekurangan Return on Investment
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan Return on Investment. Kelebihan dari ROI adalah perhitungan rumus yang sederhana dan mudah. Selain itu, menggunakan perhitungan ROI dapat membantu pemeriksaan prospek investasi, dan membantu mengukur potensi pengembalian berbagai peluang investasi. Perhitungan ROI juga mempermudah pengusaha untuk melakukan ekspansi atau memperluas bisnisnya.
Meski demikian, perhitungan ROI juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti sulitnya membandingkan Return on Invesment antar perusahaan lainnya, sebab cara menghitung dan metode setiap perusahaan bisa saja berbeda. Selain itu, rumus ROI tidak mempertimbangkan faktor waktu, padahal waktu akan mempengaruhi nilai laba investasi karena faktor fluktuasi nilai uang.
Faktor yang Mempengaruhi Return on Investment
Setelah memahami apa itu return of investment, kita akan membahas tentang apa saja faktor yang mempengaruhi ROI. Terdapat 2 faktor yang saling berkaitan sehingga jika nilai salah satunya atau bahkan keduanya berubah, akan memberikan perubahan terhadap nilai return of investment yang dihasilkan. Berikut ini pembahasan lebih lanjut terhadap faktor-faktor ROI:
1. Tingkat perputaran aktiva operasi (operating assets)
Faktor yang pertama adalah operating assets, operating assets adalah aktiva yang berguna dalam kegiatan operasional perusahaan. Contoh aset yang termasuk operating assets adalah bangunan, uang, peralatan, hingga aset tak berwujud seperti hak paten. Faktor ini mempengaruhi ROI karena kecepatan perputarannya dalam suatu periode tertentu. Sementara aset berupa investasi dan yang lainnya tidak langsung berdampak terhadap operasional perusahaan. Tingkat perputaran operating assets berguna untuk melihat sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan aset yang ada. Arah perkembangan usaha perusahaan dapat perusahaan pertimbangakan lewat perhitungan aset operasional.
2. Profit margin
Faktor yang kedua adalah profit margin. Profit margin adalah rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih. Secara umum, profit margin adalah jumlah atau nilai keuntungan operasi dari penjualan bersih yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Kedua variabel perhitungan profit margin tidak termasuk beban pajak atau semacamnya. Dengan profit margin, perusahaan akan mengetahui besarnya efisiensi sebuah perusahaan. Semakin besar hasil penghitungan profit margin, maka keuntungan yang perusahaan dapat dalam ROI juga akan meningkat.
Fitur yang Dapat Memaksimalkan Return on Investment
Terdapat beberapa fitur yang bisa bermanfaat untuk memaksimalkan metode Return on Invesment dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk pabrik makanan dan minuman, berikut adalah beberapa fitur tersebut:
Business intelligence (BI)
Fitur ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan dan analisis data. Sehingga memungkinkan Anda membuat model skenario “bagaimana jika” untuk mengamati perubahan dalam variabel tertentu yang dapat mempengaruhi hasil Anda. Fitur ini membuat perkiraan Return on Invesment menjadi lebih baik dan membantu mendeteksi penyebab masalah yang terjadi.
Advanced workflow
Fitur ini dapat menyederhanakan proses pekerjaan Anda yang rumit. Selain itu juga meningkatkan efisiensi dengan mengotomatiskan perkembangan tugas. Bahkan fitur ini menghilangkan kebutuhan proses bekerja secara manual, seperti memberikan pengingat saat tiba waktunya bagi tim berikutnya untuk mengambil alih.
Forecasting
ROI akan terjadi dengan fitur ini yang memungkinkan Anda membuat perkiraan dengan cepat berdasarkan data riwayat penjualan dan tingkat inventaris saat ini. Selain itu juga membantu Anda untuk menghindari pemborosan sumber daya dan kekurangan persediaan.
Production planning
Fitur ini dapat menyelaraskan persediaan pasokan dengan permintaan secara akurat jauh lebih mudah. Fungsi perencanaan produksi makanan ERP HashMicro memungkinkan rencana Anda untuk memesan persediaan, mengakomodasi permintaan yang dibuat berdasarkan pesanan, dan menerima peringatan jika terjadi perubahan pesanan. Dengan software ERP HashMicro, buat perusahaan Anda meningkat dengan Return on Investment yang baik.
Expiration management
Mengingat banyak bahan jadi dalam industri makanan yang mudah rusak, fitur ini bermanfaat untuk melacak kedaluwarsa item dalam inventory Anda. Aplikasi manajemen kedaluwarsa juga dapat mengeluarkan peringatan proaktif saat barang mendekati akhir jendela kelayakannya sehingga dapat diprioritaskan untuk digunakan sebelum rusak.
Trade management
Pembeda ERP Makanan & Minuman HashMicro ini menawarkan fleksibilitas harga yang lebih besar, dipadukan dengan algoritma intuitif, software ini dibuat untuk menghitung konfigurasi optimal dari perjanjian Anda, dan membuat Return on Invesment yang nyata bagi pendapatan Anda.
Advanced pricing
Fitur ini memungkinkan Anda melampaui skenario penetapan harga standar dan mengakomodasi nuansa tertentu yang unik untuk industri makanan. Ini memungkinkan penetapan harga beberapa tingkatan yang mencakup kelompok pelanggan yang berbeda, dan memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam metode diskon.
Kesimpulan
Sebagai seorang pebisnis, memastikan kondisi keuangan tetap baik dan menjaga perkembangan usaha adalah kunci utama dalam menjalankan bisnis. Metode Return on Investment dapat bekerja dengan cara yang sederhana dan menghasilkan analisis yang akurat, sehingga meningkatkan efisiensi dan memajukan perusahaan Anda.
Apabila Anda ingin mengoptimalkan bisnis pabrik makanan dan minuman, serta kesulitan untuk menghitung nilai investasi dan aset bisnis, maka Anda harus menggunakan bantuan Software Akuntansi terpercaya dari HashMicro. Aplikasi ini sangat berguna untuk mengelola seluruh keuangan di perusahaan Anda. Terdapat fitur pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, jurnal penyesuaian, rekonsiliasi bank dan pembuatan faktur yang dapat membuat perusahaan Anda memiliki Return on Investment yang meningkat. Tingkatkan profit dan optimalkan bisnis Anda dengan coba demo gratis sekarang.