Dalam menjalankan suatu bisnis, tentu Anda harus memperhatikan jumlah dana yang harus Anda investasikan dalam mencapai target penjualan dan perolehan jumlah margin keuntungan. Jika suatu perusahaan memiliki rasio keuangan yang baik, maka kinerjanya dalam mengelola segenap sumber daya yang ada untuk mencapai produktivitas tinggi dan menghasilkan keuntungan juga akan menjadi baik. Banyak rasio keuangan yang bisa Anda gunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, salah satunya adalah Return on Assets (ROA).
ROA adalah salah satu jenis rasio profitablitas yang akan menilai kemampuan perusahaan berdasarkan penghasilan keuntungan masa lampau agar dapat perusahaan manfaatkan pada periode selanjutnya. Maka dari itu, Setiap perusahaan perlu mengetahui Return on Assets untuk mengukur efisiensi dalam mengubah uang yang digunakan untuk membeli aset menjadi laba bersih. Saat ini terdapat aplikasi manajemen aset yang dapat mengelola seluruh aset perusahaan, termasuk mengkalkulasi ROI, expenses, dan sebagainya. Dengan mengetahui tingkat Return on Assets atau ROA maka perusahaan dapat melakukan evaluasi pada segala kegiatan operasional, khususnya untuk tingkat pengembalian investasinya.
Pengertian Return on Assets (ROA)
Secara umum Return on Assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penggunaan seluruh sumber daya atau aset miliknya. Sederhananya, ROA merupakan hasil perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aset yang perusahaan miliki. Pernyataan rasio ROA berupa persentase. Semakin tinggi atau baik rasio ROA perusahaan, maka menandakan semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih, begitu pula sebaliknya.
Maksud dari laba bersih dalam rasio keuangan ini adalah laba setelah setelah pajak atau di dalam laporan keuangan memiliki istilah lain yaitu sebagai laba tahun berjalan. Sementara total aset adalah seluruh harta kekayaan yang perusahaan miliki baik yang bersumber dari modal sendiri (equity) maupun utang (debt).
Baca juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Profit dan Omzet Bisnis Retail Anda
Rumus dan Cara Menghitung ROA
Kegiatan usaha dalam suatu perusahaan sangat beragam dari waktu ke waktu. Sehingga hal ini berpengaruh pada nilai total aset yang juga mengalami perubahan seiring dengan frekuensi transaksi yang perusahaan lakukan. Sepanjang tahun maupun dari periode ke periode pasti perusahaan melakukan banyak transaksi pembelian dan penjualan aset seperti kendaraan, tanah atau gedung, maupun peralatan yang mempengaruhi nilai aset secara keseluruhan. Selain itu, adanya perubahan inventaris dan fluktuasi penjualan musiman juga mengakibatkan perubahan pada nilai total aset perusahaan.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka perhitungan pengembalian atas total aktiva akan yaitu dengan metode perbandingan laba bersih yang tersedia untuk pemilik saham dengan total aktiva dengan rumus:
ROA = (Laba bersih setelah pajak : Rata-rata total aset) x 100%
Dalam laporan laba rugi perusahaan tak semuanya menampilkan laba bersih setelah pajak. Ada yang menggunakan istilah lain dalam penamaannya, yaitu laba tahun berjalan. Untuk mendapatkan nilai laba bersih setelah pajak atau laba tahun berjalan, terlebih dahulu Anda harus mengetahui laba kotor perusahaan. Adapun untuk menghitung laba kotor perusahaan dapat menggunakan rumus berikut.
Laba kotor = Pendapatan bersih : Harga pokok penjualan
Setelah berhasil mengetahui nilai laba kotor, maka selanjutnya dapat Anda dapat menguranginya dengan semua beban atau biaya yang perusahaan keluarkan, termasuk beban pajak. Dengan begitu, akan memperoleh nilai laba bersih setelah pajak atau laba tahun berjalan.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Manajemen Laba untuk Menghindari Kebangkrutan Perusahaan
Jika semakin tinggi hasil nilai ROA maka akan semakin baik pula perusahaan tersebut karena tingkat pengembalian investasinya yang semakin besar. Nilai tersebut akan menunjukkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva yang diberikan pada pihak perusahaan. Sebagai contoh, katakanlah terdapat suatu perusahaan X yang memiliki pendapatan bersih sebesar 15 juta rupiah. Memiliki aset kurang lebih adalah 50 juta rupiah. Maka apabila menggunakan rumus seperti berikut:
ROA = (15.000.000 : 50.000.000) x 100% = 30%
Semakin tinggi persentasenya, maka semakin tinggi pula efisiensi aset.
Manfaat Return on Assets (ROA)
Setiap perusahaan dan para pemodal pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka setiap informasi yang terkait dengan keuangan merupakan hal yang sangat penting baik bagi manajemen maupun investor, termasuk nilai rasio ROA.
Bagi manajemen perusahaan nilai rasio ROA bermanfaat dalam menentukan arah kebijakan dan strategi perusahaan yang berkaitan dengan pengembangan dan ekspansi bisnisnya. Sedangkan bagi para pemodal, rasio ROA bermanfaat dalam memberi gagasan tentang efektivitas perusahaan dalam mengubah uang yang mereka investasikan menjadi laba bersih.
Rasio keuangan ini memiliki beragam fungsi yang dapat mempermudah manajemen perusahaan dalam melakukan evaluasi dan mengambil keputusan kebijakan terkait pengembangan perusahaan. Berikut lima fungsi dari analisis ROA:
- Pertama, pihak manajemen dapat menjadikannya sebagai dasar untuk menganalisis efisiensi penggunaan modal perusahaan, baik berkaitan efisiensi produksi dan efisiensi penjualan dengan menggunakan teknik analisis ROA.
- Kedua, perusahaan dapat membandingkan kinerja keuangan pada perusahaannya dengan kompetitor lain, sehingga dapat menentukan ranking kinerja keuangan perusahaan apakah berada di bawah, di atas, atau sama dengan kompetitornya. Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaannya.
Baca juga: Kenali Rasio Profitabilitas beserta Manfaatnya!
- Ketiga, analisa ROA juga bisa bermanfaat untuk menilai tingkat efisiensi dan efektivitas dari berbagai kegiatan yang setiap divisi lakukan dengan mengalokasikan seluruh biaya dan modal ke dalam bagian terkait. Sehingga dapat menjadi bahan evaluasi bagi setiap divisi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.
- Keempat, Analisa ROA juga bisa berfungsi sebagai alat ukur tingkat profitabilitas dari setiap produk yang perusahaan produksi dengan memanfaatkan product cost system yang tepat, pihak manajemen perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap produk. Nantinya dapat mengalokasikan modal dan biaya kepada berbagai produk yang mampu perusahaan produksi, sehingga mampu menentukan produk-produk yang menguntungkan dan tidak menguntungkan.
- Terakhir, ROA juga berguna untuk kegiatan perencanaan perusahaan. Sebagai contoh, ROA memiliki manfaat untuk dasar pengambilan keputusan perusahaan yang hendak melakukan kegiatan ekspansi bisnis. Selain itu juga sebagai salah satu indikator dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor.
Kelebihan Return on Assets (ROA)
ROA memiliki tiga keunggulan utama. ROA dapat membandingkan rasio industri. Dengan begitu, Anda akan mengetahui posisi masing-masing perusahaan dalam suatu industri, yang mana hal tersebut sangat penting dalam perencanaan strategis. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis ini juga berguna untuk kepentingan perencanaan. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan analisis ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh. Yang mana sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
Kelemahan Return on Assets (ROA)
Selain kelebihan, ROA juga memiliki dua kelemahan utama. Pertama, tingkat di mana aktiva tetap terdepresiasi akan memberikan dampak signifikan pada ROA. Kedua, ROA mengandung distorsi yang cukup besar terutama dalam kondisi inflasi. ROA akan cenderung tinggi akibat dan penyesuaian (kenaikan) harga jual, sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan harga distorsi.
Beberapa Faktor yang Dapat Mempengaruhi ROA
Hal utama yang mempengaruhi Return on Assets atau ROA adalah margin laba bersih dan perputaran total aktiva karena jika ROA rendah, penyebabnya margin keuntungan rendah karena kurangnya perputaran total aktiva.
Terdapat dua faktor mempengaruhi besarnya ROA. Pertama, adanya tingkat perputaran aktiva dari laba operasi. Kedua, margin keuntungan dinyatakan sebagai persentase dari total penjualan bersih. Margin keuntungan ini berguna untuk menghitung jumlah laba yang perusahaan peroleh, yang kemudian terhubung dengan jumlah penjualan.
Sementara profitabilitas adalah rasio yang mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, Return on Assets adalah salah satu contoh rasio profitabilitas. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya yaitu meliputi:
Cash Turnover
Menghitung tingkat perputaran kas mengungkapkan tingkat efisiensi perusahaan dalam usaha memberdayagunakan suatu persedian kas yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Rasio perputaran kas atau cash turnover berguna untuk menentukan tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang perusahaan butuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai proses penjualan perusahaan.
Sederhananya, rasio ini berfungsi untuk menghitung jumlah kas yang tersedia untuk membayar tagihan utang dan biaya terkait penjualan lainnya.
Receivable Turnover
Tingkat perputaran piutang dapat menentukan tingkat keberhasilan kebijakan penjualan kredit di perusahaan. Receivable turnover dapat digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan piutang dalam jangka waktu tertentu atau berapa kali dana yang dapat diinvestasikan dalam piutang tersebut berputar dalam waktu satu tahun.
Jumlah modal yang diinvestasikan dalam piutang menentukan apakah ada omset piutang yang tinggi atau rendah. Perputaran modal yang cepat menunjukkan bahwa modal kembali dengan cepat.
Inventory Turnover
Inventory adalah jenis aktiva lancar yang masih tergolong sebagai unsur aktif dalam kegiatan perusahaan karena terus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada pelanggan. Tingkat perputaran persediaan yang tinggi diperlukan untuk mempercepat pengembalian kas dari penjualan. Penggunaan aplikasi inventaris saat ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena mampu mengoptimalkan tingkat persediaan, pantau proses stock transfer, estimasi kebutuhan inventaris, dan fungsi lainnnya.
Perputaran persediaan berperan sebagai jumlah uang yang disimpan dalam inventaris berputar selama setahun. Pada dasarnya, perputaran persediaan akan membantu atau memfasilitasi operasi perusahaan, yang harus selesai tepat waktu untuk memproduksi barang dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Jika perputaran persediaan tinggi, maka jumlah kebutuhan modal akan lebih rendah.
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai ROA, termasuk fungsi, manfaat, dan cara menghitungnya. Jika Anda menggunakan Software Akuntansi HashMicro, Anda akan merasa lebih mudah untuk menghitung ROA. Dengan aplikasi ini, maka Anda akan merasa lebih mudah untuk menyelesaikan berbagai proses akuntansi, seperti laporan arus kas dan laporan keuangan.
Software ini juga akan memudahkan Anda untuk melakukan berbagai tugas akuntansi yang kompleks. Sehingga, Anda dapat dengan cepat mencatat semua transaksi untuk laporan keuangan Anda. Selanjutnya, Anda dapat mengelola stok barang, aset perusahaan, dan utang perusahaan secara instan. Selain itu, mampu membantu Anda dengan cepat dan mudah memantau keuangan Anda kapan saja dan dari lokasi mana pun. Coba demo gratis sekarang untuk merasakan keuntungan Software Akuntansi dari HashMicro