Dalam menjalankan bisnis, seorang pengusaha tentunya akan dituntut untuk bisa menyusun laporan keuangan secara sistematis. Hal ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Terdapat berbagai istilah yang cukup penting dalam pembuatan sebuah laporan keuangan, salah satunya yaitu net present value atau NPV. Umumnya, net present value digunakan dalam penganggaran modal, serta perencanaan investasi untuk menganalisis profitabilitas sebuah bisnis.
Tidak hanya itu, net present value juga bisa digunakan untuk kelayakan inventasi, seperti sejauh mana ide bisnis yang akan Anda geluti bisa membawa keuntungan atau tidak. Sebab, dengan metode ini perusahaan dapat melihat nilai investasi dari sebuah bisnis di masa depan dan di masa sekarang.
Selain menganalisis arus kas investasi bisnis masa depan, perusahaan juga perlu mengoptimalkan pencatatan transaksi dan keuangan bisnisnya dengan bantuan software akuntansi HashMicro agar terhindar dari berbagai human-error. Untuk lebih memahami manfaat, contoh, dan rumus NPV secara lengkap, simak pembahasannya dibawah ini:
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Net Present Value
Net present value atau NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang akan masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang akan keluar yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Sederhananya, net present value ini merupakan perkiraan arus kas suatu perusahaan pada masa mendatang yang telah menyesuaikan dengan arus kas pada saat ini.
NPV sendiri memiliki kaitan yang erat dengan time value of money mengenai nilai uang yang akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Analisis ini sering perusahaan gunakan sebagai salah satu proyeksi arus kas masa mendatang. Sehingga, hal ini dapat memberikan gambaran keuntungan dari suatu bisnis atau investasi.
Artinya, apabila net present value bernilai positif maka proyeksi pendapatan dari suatu proyek atau investasi akan melebihi dari proyeksi biaya yang perusahaan keluarkan. Sebaliknya, proyeksi akan menghasilkan kerugian jika net present value bernilai negatif.
Oleh karena itu, perhitungan net present value ini biasanya dijalankan oleh seorang manajer yang sudah ahli atau memiliki analisis yang tajam terhadap perkiraan pemasukan untuk beberapa tahun ke depan.
Apabila prediksi pemasukan tersebut berbeda jauh dari perkiraan, maka akan menghasilkan nilai NPV yang tidak akurat. Namun, dengan menggunakan sistem akuntansi yang bekerja secara otomatis, Anda bisa mendapatkan data yang akurat untuk membuat perkiraan pemasukan yang tepat.
Kelayakan atas sebuah investasi yang berjalan dapat Anda lihat dari hasil perhitungan net present value yang telah berjalan, yaitu :
Pentingnya Perhitungan NPV bagi Bisnis
NPV memiliki beberapa fungsi atau manfaat yang besar dalam bidang bisnis atau sebuah usaha. Beberapa fungsi net present value meliputi :
- Dalam bisnis, perhitungan NPV ini berfungsi untuk mengukur kemampuan dan peluang sebuah perusahaan dalam mengelola investasi dalam beberapa tahun mendatang. Jika investasi tersebut menghasilkan keuntungan, maka rencana tersebut dapat berlangsung. Sebaliknya, jika hasil proyeksi investasi mendatangkan suatu kerugian masa mendatang, investasi tentu tidak dapat berjalan meskipun sekilas terlihat menguntungkan.
- Menghitung NPV juga dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kemampuan investasi yang sedang mereka kelola. Hal ini bertujuan agar pihak manajemen perusahaan dapat memahami nilai investasi apakah telah sebanding dengan usaha yang sudah perusahaan lakukan.
- Selanjutnya, NPV juga dapat membantu pihak perusahaan untuk dapat mengaplikasikan pengelolaan anggaran yang efektif dalam menjalankan suatu bisnis. Maka dari itu, NPV juga dapat dianggap sebagai nilai perkiraan keuntungan investasi yang akan perusahaan dapatkan.
Rumus dan Cara Menghitung NPV
Rumus NPV sendiri sudah cukup sering digunakan dalam penyusunan laporan arus kas. Selain itu, rumus ini juga perusahaan gunakan untuk mengukur untung atau rugi dari suatu proyek yang telah perusahaan jalankan. Secara matematis, rumus tersebut yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
NPV = Net Present Value (rupiah)
Ct = Arus kas per tahun pada periode t
C0 = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (rupiah)
r = Suku bunga atau discount rate (%)
Jika Anda telah mengetahui rumusnya, berikut ini adalah cara untuk melakukan perhitungannya:
- Tahap pertama: Menghitung present value (PV) atau dari total pengeluaran per tahun dan future value (FV) dari total keuntungan per tahun.
- Tahap kedua: Menjumlahkan setiap present value (PV) total keuntungan dan total pengeluaran, lalu hitung selisih antara jumlah keduanya.
Catatan:
- Present value (PV) adalah jumlah nilai yang harus perusahaan investasikan pada masa sekarang jika kita menginginkan sejumlah nilai tertentu pada masa yang akan datang.
- Future value (FV) adalah jumlah nilai pada masa yang akan datang dari jumlah nilai yang telah perusahaan investasikan pada masa yang sekarang.
Perlu diketahui juga bahwa penggunaan software akuntansi yang terintegrasi bisa mempermudah pekerjaan para akuntan dalam menghitung NPV tanpa harus mengingat lebih dalam tentang rumus NPV.
Contoh Perhitungan NPV
Sebuah Perusahaan XYZ akan membeli sebuah mesin untuk kebutuhan produksi. Harga perkiraan mesin tersebut adalah Rp 160 juta dengan aturan suku bunga pinjaman yaitu sebesar 12% per tahun. Arus kas yang masuk pada perusahaan sekitar Rp 60 juta per tahun yang akan berjalan selama 5 tahun. Berapakah nilai net present value-nya?
Perbedaan Present Value dengan Net Present Value
Berdasarkan fungsinya, Present Value atau PV adalah nilai saat ini dari aliran arus kas di masa mendatang, atau dapat disebut sebagai jumlah uang dengan tingkat pengembalian tertentu.
Singkatnya, PV adalah jumlah nilai yang dapat Anda investasikan saat ini, apabila Anda ingin mendapatkan sejumlah nilai tertentu di kemudian hari. Berbeda dengan PV, NPV adalah selisih antara nilai arus kas masuk sekarang dengan nilai arus kas keluar dalam periode tertentu.
Adapun Present Value dan Net Present Value sama-sama menggunakan arus kas diskonto untuk memperkirakan nilai saat ini, dari pendapatan yang akan akan diperolah di masa depan.
Terdapat satu hal penting yang membedakan antara PV dan NPV, yakni:
- NPV digunakan untuk memperhitungkan pengeluaran modal awal yang Anda butuhkan dalam mengerjakan suatu proyek. Oleh sebab itu, angka NPV meliputi angka bersih.
- PV hanya akan menghitung arus kas yang masuk saja.
Meskipun perhitungan PV sangat penting bagi sebuah proyek, akan tetapi rumus NPV memiliki indikator yang lebih komprehensif dalam memperhitungkan potensi keuntungan.
Kesimpulan
Net present value atau NPV merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengukur nilai saat ini dari suatu proyek yang akan perusahaan laksanakan. Perhitungan ini akan sangat berguna untuk memastikan bahwa tindakan yang Anda ambil tersebut sejalan dengan tujuan yang ingin Anda capai pada masa mendatang.
Hal ini juga tentunya akan lebih memudahkan perusahaan untuk menghitung arus masuk tanpa mengabaikan arus kas saat investasi sedang berlangsung. Anda dapat menggunakan cara yang tertera tersebut secara manual untuk melakukan perhitungan NPV.
Namun untuk mempermudah kegiatan pembukuan perusahaan, Anda juga dapat menggunakan bantuan Software Akuntansi terlengkap dari HashMicro. Dengan bantuan dari sistem ini, tentunya perusahaan Anda dapat mengotomatiskan pengelolaan arus kas, pembuatan laporan keuangan, dan lainnya secara lebih cepat dan efektif.
Segera jadwalkan demo gratis dan ketahui rincian biayanya, dengan mengunduh skema perhitungan harga software akuntansi dari HashMicro.
Artikel terkait:
- 20+ Rumus Excel Paling Populer yang Harus Anda Ketahui [UPDATED]
- Konsep dan Cara Menghitung Break Even Point (BEP)