Perusahaan manufaktur tak bisa lepas dari kegiatan produksi setiap harinya. Jika aspek bisnis yang satu ini tidak berjalan dengan baik, maka keuntungan perusahaan pastinya yang akan jadi korban. Inilah yang membuat banyak pebisnis mulai mengotomatiskan proses produksinya dengan bantuan sistem produksi.
Penggunaan software produksi dapat meningkatkan hasil produksi yang perusahaan manufaktur dapatkan. Otomatisasi proses produksi secara optimal dengan software manufaktur membuat penggunaan bahan produksi menjadi semakin optimal.
Kali ini, BusinessTech akan menjelaskan apa itu yang dimaksud dengan sistem produksi, macam-macamnya, kegunaan, dan tujuannya untuk bisnis Anda.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Pengertian Sistem Produksi
Maksud dari Sistem Produksi adalah sebuah susunan kegiatan atau elemen perusahaan yang saling terhubung untuk mencapai tujuan dari sebuah bisnis. Sistem produksi, atau biasa disebut sistem pabrik di dalam industri manufaktur, adalah sebuah sistem integral yang terdiri dari komponen struktural dan fungsional.
Komponen fungsional terdiri dari perencanaan produksi, pengawasan, pengendalian dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Sementara komponen struktural terdiri dari tenaga kerja, mesin pabrik, bahan-bahan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Perbedaan Proses Produksi dengan Sistem Produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna barang. Secara garis besar, proses produksi (production process) adalah serangkaian tahap yang harus Anda lalui dalam memproduksi barang atau jasa, misalnya melalui master production schedule.
Sementara itu dari penjelasan sebelumnya, kita telah memahami secara jelas bahwa sistem produksi merupakan susunan kegiatan dalam proses produksi yang memiliki suatu objektif atau tujuan tertentu yang ingin perusahaan capai.
Maka pada intinya, proses produksi merupakan suatu tahapan atau proses yang harus perusahaan lalui dalam kegiatan produksi. Sedangkan sistem produksi merupakan rangkaian kegiatan yang perlu dilalui untuk menyelesaikan proses produksi tersebut.
Tahapan-tahapan Proses Produksi
Secara umum, production process dapat dibagi menjadi empat tahapan produksi, yaitu sebagai berikut:
1. Planning atau perencanaan produksi
Tahap perencanaan produksi ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal dalam proses ini. Seperti produk apa yang akan Anda buat, berapa jumlah bahan baku, berapa biaya yang Anda butuhkan, dan berapa jumlah tenaga kerja yang Anda perlukan dalam melakukan produksi.
Dalam tahapan ini, perusahaan juga akan melakukan perancangan terhadap bentuk barang. Karena, perusahaan membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai jenis barang yang akan terproduksi. Beserta dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu perencanaan produksi yang baik.
2. Routing atau penentuan alur
Penentuan alur ini merupakan suatu kegiatan untuk menetapkan urutan kegiatan dari proses produksi terebut. Mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi fokus pada tahap ini.
Dalam tahap ini, Anda harus menentukan alur secara tepat dan efisien agar produksi dapat berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya.
3. Scheduling atau penjadwalan
Scheduling atau penjadwalan produksi merupakan kegiatan dalam menetapkan kapan proses produksi harus Anda lakukan setelah menetapkan alur. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi.
Dalam praktiknya, dalam tahapan ini terdapat jadwal utama (master schedule) yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi beberapa jadwal yang lebih terperinci.
4. Dispatching atau perintah untuk memulai produksi
Dispatching atau perintah untuk memulai produksi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi Anda tetapkan.
Dalam proses ini, akan tercantum secara jelas mengenai hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahapan ini dapat berjalan dengan baik, maka proses memproduksi suatu barang juga pasti akan berjalan dengan baik.
Sekarang Anda telah mengetahui barbagai tahapan proses produksi, tapi tahukah Anda apabila tahapan tersebut dapat diselesaikan dengan udah jika menggunakan software manufaktur. Maka dari itu segera dapatkan software manufaktur dengan meng-klik banner di bawah ini dengan mengetahui besaran harga untuk menerapkannya pada perusahaan Anda.
Karakteristik Kegiatan Proses Produksi
Dalam proses mengelola suatu kegiatan produksi perusahaan tentunya terdapat berbagai karakteristik tertentu. Berikut ini adalah beberapa karakteristiknya berdasarkan proses, sifat, dan jangka waktunya:
1. Berdasarkan prosesnya
Terdapat dua jenis sistem produksi berdasarkan prosesnya, antara lain:
- Produksi langsung: Kegiatan produksi ini secara keseluruhan meliputi produksi primer dan sekunder. Produksi primer merupakan kegiatan produksi yang bahannya berasal dari alam secara langsung. Contohnya yaitu pertanian, pertambangan dan sebagainya. Sedangkan, produksi secara sekunder merupakan kegiatan produksi yang dengan menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan dan sebagainya.
- Produksi tidak langsung: Sedangkan, kegiatan produksi ini hanya memberikan hasil berdasarkan keahlian atau produk dalam bentuk jasa. Contohnya yaitu layanan mekanik, layanan kesehatan, layanan konsultasi, dan lainnya.
2. Berdasarkan sifat proses produksi
Berdasarkan sifat prosesnya, terdapat empat jenis sistem produksi, antara lain:
- Ekstraktif: Kegiatan produksi dengan mengambil produk secara langsung dari alam.
- Analitik: Kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
- Fabrikasi: Proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.
- Sintetik: Proses menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi suatu bentuk produk. Proses sintetik juga sering disebut sebagai proses perakitan.
3. Berdasarkan jangka waktu produksi
Terdapat dua jenis karakteristik tahapan production process berdasarkan jangka waktu produksinya, yaitu:
- Produksi terus menerus: Produksi yang memakai berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus menerus. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan produksinya dalam skala besar tanpa terpengaruh kondisi musim atau cuaca dan waktu.
- Produksi terputus-putus: Jenis yang satu ini merupakan produksi yang kegiatannya tidak selalu berjalan setiap saat. Proses ini umumnya terpengaruhi oleh perubahan musim, banyaknya variasi pesanan, serta berbagai faktor lainnya.
Perusahaan manufaktur tentunya memiliki ciri khusus yang membedakan dengan industri lainnya. Berikut merupakan ciri dan karakteristik perusahaan manufaktur yang perlu Anda ketahui:
Karakteristik | MTS | ATO | MTO | ETO |
Produk | Standard | Keluarga produk tertentu | Tidak punya keluarga produk | Customized total |
Kebutuhan produk | Dapat teramalkan | Tidak dapat teramalkan | ||
Kapasitas | Terdapat perencanaan | Tidak terdapat perencanaan | ||
Waktu produksi | Tidak penting bagi pelanggan | penting | penting | Sangat penting |
Kunci persaingan | Logistik | Perakitan akhir | Fabrikasi, perakitan akhir | Seluruh proses |
Kompleksitas Operasi | Distribusi | Perakitan | Manufaktur komponen | Engineering |
Ketidakjelasan Operasi | Terendah | Tertinggi | ||
Fokus manajemen puncak | Marketing/distribusi | Inovasi | Kapasitas | Kontrak order pelanggan |
Fokus manajemen menengah | Kontrol stock | MPS dan order pelanggan | Shop floor control, pelanggan | Manajemen proyek |
Macam-macam Jenis Sistem Produksi
Setelah memahami apa pengertian dari sistem produksi, berikutnya kita akan membahas jenis-jenis sistem produksi yang ada pada industri manufaktur. Umumnya, pelaku bisnis manufaktur menggunakan salah satu antara dua macam sistem pabrik, yakni berdasarkan proses menghasilkan output dan tujuannya.
1. Berdasarkan proses menghasilkan output
Tipe yang pertama adalah berdasarkan proses menghasilkan sesuatu, seperti menghasilkan sebuah produk dalam industri manufaktur. Jenis yang pertama ini terbagi lagi dalam dua bagian berdasarkan waktu prosesnya.
- Continuous process: proses ini memiliki sifat berlangsung terus atau kontinu. Bisnis yang menggunakan metode ini biasanya memiliki permintaan pasar yang tinggi, dengan demikian perusahaan tak perlu khawatir produk-produknya menumpuk dalam gudang. Di metode ini, sistem produksi membantu menyusun peralatan yang Anda butuhkan untuk proses produksi. Tak hanya itu, sistem juga akan membantu menstandarisasi bahan baku yang kita gunakan.
Tidak hanya itu, proses ini tentunya akan mempermudah perusahaan untuk memasarkan produk mereka yang memiliki demand atau permintaan pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk lainnya.
- Intermitten Process: berbeda dengan continuous process, proses yang satu ini tidak berlangsung secara terus menerus. Perusahaan biasanya menggunakan cara ini jika perusahaan tidak memiliki permintaan dalam jumlah yang tinggi sepanjang waktu. Proses ini Anda jalankan ketika datang permintaan dari pasar, dengan demikian standarisasi saat pengerjaan pun kerap terasa tidak terlalu penting.
Oleh karena itu, peralatan produksi tersebut juga tersusun secara fleksibel. Intermittent proses ini sangat berguna bagi perusahaan yang memiliki produk yang berfungsi pada musim-musim tertentu seperti perusahaan produksi jaket musim dingin.
2. Berdasarkan tujuan operasionalnya
Jenis sistem produksi yang kedua yakni berdasarkan tujuan dari produksi itu sendiri. Tipe yang kedua ini memiliki empat macam cara untuk menjalankannya:
- Make to Order (MTO): Make to Order (MTO) secara sederhananya, produsen akan menyelesaikan pembuatan produk saat mereka menerima sebuah pesanan untuk produk tersebut. Sebab, pengerjaannya baru akan berjalan apabila konsumen sudah memutuskan untuk melakukan pembelian pada suatu pesanan tertentu.
- Assembly to Order (ATO): Assembly to Order, produsen hanya akan membuat pesanan yang standar dengan modul operasional yang standar pula sesuai dengan modul dan permintaan pelanggan. Hal ini juga biasa disebut dengan ‘custom order‘ yang berarti perusahaan hanya memproduksi barang sesuai dengan keinginan pelanggan saja dan tidak menjualnya ke pasaran.
- Make to Stock (MTS): Make to Stock (MTS) seperti namanya, produsen akan tetap membuat produk tersebut meski tidak ada permintaan dari konsumen. Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk mengantisipasi naiknya permintaan pasar atau hanya untuk menambah jumlah stok barang.
- Engineering to Order (ETO): perusahaan menggunakan metode ini untuk melayani permintaan barang custom dari pelanggan. Produsen memproduksi suatu barang mulai dari proses desain sampai dengan barang selesai perusahaan produksi sesuai dengan permintaan kustomer.
3. Berdasarkan aliran prosesnya
Berdasarkan aliran prosesnya, sistem manufaktur terbagi ke dalam 3 kelompok, yaitu fixed site, job shop, dan flow shop. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya tentang klasifikasi proses manufaktur berdasarkan aliran prosesnya.
- Fixed Site: adalah sistem yang cocok untuk pembuatan produk yang terdiri atas kombinasi beberapa kegiatan dan penyelesaiannya terbatas oleh waktu tertentu. Sistem manufaktur ini cocok untuk memenuhi kebutuhan khusus akan keunikan dan kreativitas suatu produk, serta perlu diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.
- Job Shop: Sistem job shop cocok untuk memenuhi kebutuhan produk dengan jumlah produksi yang tidak terlalu banyak, tapi memiliki banyak varian atau model. Dalam sistem manufaktur ini, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang cakap dan mesin multipurpose yang dapat dibagi berdasarkan fungsinya agar dapat perusahaan atur sesuai kebutuhan dan pesanan.
- Flow Shop: adalah sistem yang cocok untuk perusahaan yang ingin memproduksi barang dalam jumlah banyak dan terus-menerus. Sistem manufaktur ini juga biasa populer dengan sebutan mass production atau produksi massal.Untuk meningkatkan hasilnya, sistem ini menggunakan production line atau jalur produksi. Selain itu, seluruh produk melewati proses produksi dengan standar yang sama agar hasil barang tidak ada yang berbeda.
Ciri-ciri Sistem Produksi
Seperti yang kita ketahui bahwa sistem produksi terdiri dari komponen, tujuan, aktivitas, dan mekanisme yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Selain itu, sebagai pengusaha kita juga perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai ciri-cirinya agar tidak salah dalam menentukan strategi dalam proses manufaktur. Berikut merupakan beberapa ciri-ciri sistem produksi menurut Dr. Vincent Gaspers:
- Mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini bertujuan agar proses dan sistem produksi yang berjalan dapat saling berhubungan untuk mencapai hasil produksi yang lebih maksimal.
- Memiliki tujuan yang mendasari tentang keberadaannya, yaitu menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat terjual dengan harga kompetitif pada pasar.
- Mempunyai aktifitas berupa proses perubahan nilai tambah input menjadi output secara lebih efektif dan efisien.
- Adanya mekanisme yang mengendalikan kegiatan operasional tersebut berupa optimalisasi.
Komponen Sistem Produksi
Pada Dasarnya, sistem produksi terdiri atas beberapa komponen yang sering disebut dengan 5M1E. Hal tersebut terdiri atas komponen berupa machine, material, man, method, money, dan energy. Atau, apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia akan menjadi peralatan atau mesin, bahan baku, manusia atau tenaga kerja, metode, modal, serta energi.
Setiap elemen yang terdapat dalam komponen tersebut mengalami suatu proses perusahaan nilai tambah. Hal ini tentunya bertujuan untuk menghaslkan sutu produk atau jasa yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan sistem ini. Yang akhirnya, perusahaan dapat memperoleh mekanisme untuk mempu mengendalikan seluruh kegiatan operasinya dengan baik.
Tujuan Penggunaan Sistem Produksi
Sekarang kita sudah memahami apa saja jenis-jenisnya. Berikutnya kita akan mengkaji apa saja tujuan dari sistem tersebut. Secara umum, ada tiga tujuan yang ingin dicapai pengusaha dari menggunakan sistem ini:
1. Memenuhi kebutuhan perusahaan
Kebutuhan perusahaan yang utama adalah mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan perlu memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar. Dengan demikian permintaan pelanggan bisa terpenuhi dan target penjualan bisa tercapai. Untuk memastikan proses produksi bisa berjalan dengan lancar, maka sistem pabrik adalah hal esensial yang harus setiap perusahaan manufaktur miliki.
2. Menekan pemborosan
Semakin tingginya efisiensi proses produksi yang berjalan dengan bantuan sistem, maka pengusaha bisa dengan mudah mengukur penggunaan bahan baku dari setiap proses produksi. Dengan cara ini, pemborosan bahan baku bisa Anda minimalisir sehingga keuntungan perusahaan pun akan semakin meningkat. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu pengusaha untuk lebih memperhitungkan modal tang mereka gunakan.
3. Meningkatkan efisiensi proses produksi
Adanya sistem pabrik tentunya dapat lebih memudahkan pengusaha untuk meningkatkan serta menggali lebih lagi mengenai kinerja para karyawannya. Penggunaan mesin dalam pabrik pun dapat menjadi lebih efektif dan efisien sehingga pengusaha dapat menghindari terjadinya downtime yang merugikan perusahaan.
Bagaimana Cara Memilih Sistem Manufaktur?
Dari sekian banyak jenis vendor penyedia sistem yang mengatur kegiatan manufaktur, tentu Anda sebagai pelaku bisnis harus memilih satu sistem yang paling cocok dengan bisnis dan perusahaan Anda. Di bawah ini, terdapat hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengimplementasikan sebuah software pada perusahaan manufaktur Anda.
Pilih Sistem yang Memiliki Fitur lengkap
Sebelum menggunakan software Manufaktur, pastikan Anda sudah mendata apa saja yang menjadi kebutuhan perusahaan Anda. Contohnya, besarnya perusahaan Anda akan menentukan apakah Anda membutuhkan suatu fitur khusus dalam Aplikasi manufaktur.
Perusahaan yang sudah established akan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan dari bisnis yang baru bertumbuh. Pertimbangan dari segi finansial juga dapat menentukan jenis sistem manufaktur yang perusahaan Anda butuhkan.
Perhatikan Tingkat Keamanan Penyimpanan Data Sistem Manufaktur
Keamanan data perusahaan juga merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan penggunaan software manufaktur dalam perusahaan manufaktur. Contohnya, aplikasi manufaktur konvensional atau on-premise Manufacturing App dengan server lokal di dalam perusahaan memang menawarkan tingkat keamanan data yang tinggi.
Namun, karena sistem ini membutuhkan maintenance yang khusus, Sistem manufaktur jenis ini lebih perusahaan yang sudah lebih established minati. Maka dari itu, banyak perusahaan manufaktur yang kini beralih ke cloud ERP manufaktur. Selain memiliki keamanan berlapis, sistem cloud jauh lebih hemat karena perusahaan tak perlu lagi melakukan maintenance server sendiri.
User-friendly
Tampilan user interface atau UI yang baik dari sistem manufaktur tentu menjadi bahan pertimbangan selanjutnya. Penggunaan software yang bertujuan untuk membantu proses manufaktur dan produksi tentu akan menjadi semakin lengkap ketika Anda dan para pekerja lainnya dapat mengoperasikan software dengan mudah.
Biasanya sistem dengan tampilan yang lebih sederhana akan lebih mudah untuk mengoperasikannya. Selain itu, sistem yang lebih mudah pengoperasiannya juga akan menekan biaya training bagi para pekerja dalam penggunaannya selama kegiatan produksi.
Online atau offline
Seperti yang sudah disinggung dalam pembahasan sebelumnya, secara umum terdapat software ERP online dan offline. Software ERP berbasis online atau cloud-based ERP memiliki kelebihan seperti memudahkan pekerja untuk mengakses data secara remote, yang mana berbeda dengan sistem ERP offline dengan local server pada masing-masing perusahaan.
Software ERP online yang dapat mengotomatisasi serta mengintegrasikan seluruh data yang masuk secara real-time dan akurat tentu berbeda dengan software ERP offline yang harus melalui proses integrasi sistem secara manual.
Dapat mem-backup data
Fitur backup data juga adalah salah satu faktor penting lain sebelum menentukan pilihan software manufaktur terbaik untuk bisnis Anda. Sistem manufaktur perlu memiliki fitur backup data, karena ketika terjadi suatu insiden dan menyebabkan hilangnya data perusahaan, seperti adanya bug atau kesalahan dalam sistem, data masih bisa perusahaan akses kembali.
Fitur backup data ini tidak hanya berguna ketika sistem mengalami masalah, namun juga akan membantu Anda mengakses data-data lama yang mungkin Anda butuhkan selama proses manufacturing atau produksi.
Sesuaikan Fitur Sistem dengan Kebutuhan
Kelengkapan fitur dalam sebuah software manufaktur sistem manufaktur dan produksi juga merupakan faktor penting dalam memilih perangkat yang cocok bagi bisnis dan perusahaan Anda.
Semakin banyak fitur di dalam suatu perangkat, semakin tinggi pula biaya yang akan perusahaan keluarkan ketika menggunakan software tersebut. Maka dari itu, Anda sebaiknya menyesuaikan fitur-fitur apa yang akan Anda gunakan dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan Anda.
Pelayanan yang Baik
Terakhir, Anda juga perlu mempertimbangkan satu hal yang berkaitan dengan customer service dari penyedia sebuah software pengelola sistem manufaktur dan produksi. Customer service dari pihak penyedia software manufaktur tentu akan memberi experience yang menyenangkan bagi Anda sebagai pengguna produk atau software tersebut.
Cara pihak penyedia software manufaktur yang baik dalam merespon keluhan Anda selama menggunakan software tersebut akan meningkatkan rasa percaya terhadap pihak penyedia dan produknya.
Kesimpulan
Nyatanya, cakupan dalam sistem produksi ini sangat luas dan hampir dijalankan oleh sebagian besar perusahaan dalam berbagai bidang industri. Namun, masih banyak yang meremehkan kegunaan dari sistem ini. Di sisi lain, dengan sistem ini, proses produksi dapat berjalan lancar dan produk yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan perusahaan.
Salah satu hal yang tidak boleh terlewat dalam menjalankan Sistem Produksi untuk mencapai hasil yang optimal yaitu dalam pemilihan sistem manufaktur yang dapat bekerja secara optimal. Salah satunya yaitu Sistem ERP Manufaktur Terbaik dari HashMicro. Tingkatkan efisiensi operasional bisnis manufaktur Anda dengan proses manufaktur yang fleksibel dan cost-efficient sekarang!
Cobakan demo gratisnya sekarang juga!