Sistem kerja roster adalah metode penjadwalan karyawan yang mengatur giliran kerja sesuai kebutuhan operasional. Dengan sistem ini, setiap karyawan mendapatkan jadwal kerja yang terstruktur, mencakup jam kerja, hari kerja, dan waktu istirahat.
Tanpa sistem kerja roster, jadwal kerja bisa menjadi berantakan dan tim HR harus memperbaiki jadwal satu per satu yang rentan terhadap kesalahan, terutama untuk karyawan tambang dengan jam kerja yang dinamis. Hal ini dapat menyebabkan ketidakakuratan penggajian dan penurunan produktivitas.
Menggunakan teknologi modern seperti software HRM yang dapat mendukung sistem kerja roster sangat penting. Software ini memfasilitasi penciptaan, penyesuaian, dan pengelolaan jadwal kerja secara otomatis untuk mengurangi risiko kesalahan manusia.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai apa itu roster kerja, mengapa perusahaan tambang harus menerapkan sistem roster kerja, dan solusi software yang dapat membantu penerapan sistem roster kerja yang efektif.
Key Takeaways
|
Apa itu Sistem Kerja Roster?
Sistem kerja roster adalah metode penjadwalan karyawan yang dirancang untuk memastikan distribusi jam kerja yang adil dan efektif. Sistem ini memungkinkan perusahaan mengatur jadwal kerja karyawan sesuai kebutuhan operasional.
Dalam implementasinya, terdapat beberapa regulasi yang mengatur tentang penerapan sistem kerja roster. Contohnya, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) mengatur tentang waktu kerja dan istirahat di sektor tertentu.
Mengapa Perusahaan Tambang Harus Menerapkan Sistem Kerja Roster?
Sistem kerja roster sangat penting untuk mengelola jadwal karyawan tambang dengan jam kerja yang dinamis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi sistem kerja roster untuk perusahaan tambang.
- Kontrol biaya: Dengan mengatur jadwal kerja yang efisien dan mengeliminasi kelebihan jam kerja yang tidak perlu, sistem roster tambang dapat membantu perusahaan mengontrol biaya operasional.
- Penjadwalan efisien: Dalam industri tambang, sistem kerja roster memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan giliran kerja yang teratur dan terencana. Penjadwalan ini dirancang untuk mengoptimalkan ketersediaan tenaga kerja dan menjaga kelangsungan operasional tambang tanpa gangguan.
- Kepatuhan regulasi: Menjamin bahwa jam kerja dan roster cuti pertambangan selaras dengan regulasi ketenagakerjaan dan keselamatan kerja yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga menghindari pelanggaran hukum dan potensi denda.
- Meningkatkan keselamatan kerja: Perusahaan dapat mengawasi kepatuhan protokol keselamatan dan kebijakan jam kerja maksimum. Hal ini penting untuk mencegah kelelahan karyawan, yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Sistem kerja roster yang efektif sering kali didukung oleh software manajemen sumber daya manusia yang canggih. Software ini tidak hanya memperkuat fungsi-fungsi sistem roster, tetapi juga meningkatkan kemampuan merespons dinamika operasional dengan keputusan yang strategis.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kerja Roster
Seperti sistem kerja lainnya, sistem kerja roster juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah penjelasan ringkas beberapa keuntungan dan kerugian dari penerapan sistem roster kerja di industri tambang.
Kelebihan | Kekurangan |
Peningkatan Produktivitas
Sistem roster memungkinkan operasi tambang berjalan terus menerus sehingga efisiensi produksi ikut meningkat. |
Kompleksitas Penjadwalan
Proses penyusunan jadwal roster yang efektif dapat memakan waktu dan menjadi rumit. |
Tingkat Kesehatan dan Kesejahteraan Karyawan Meningkat
Dengan sistem roster, karyawan mendapatkan jadwal cuti yang terstruktur, yang penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka. |
Muncul Risiko Kesehatan
Kondisi kerja yang berat dan panjang di tambang dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya. |
Kemampuan Fokus Karyawan Meningkat
Masa kerja yang dimbangi dengan masa cuti yang cukup memungkinkan karyawan untuk lebih fokus dan konsentrasi selama bekerja. |
Resistensi Karyawan
Perubahan jadwal kerja dapat menimbulkan resistensi dari karyawan yang tidak terbiasa dengan sistem roster atau yang lebih menyukai jadwal kerja tetap. |
Implementasi Roster Kerja di Tambang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
Agar perusahaan tambang dapat memperoleh manfaat dari penerapan kerja roster secara maksimal, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat proses penyusunannya, seperti jenis sistem kerja roster yang akan digunakan dan cara menghitung jam kerjanya.
Jenis-jenis sistem roster kerja
Terdapat empat macam sistem roster kerja yang umum digunakan. Keempat macam sistem tersebut, antara lain:
- Sistem shift: melibatkan pembagian shift kerja berdasarkan kelompok waktu seperti shift pagi, shift siang, dan shift malam.
- Sistem rotasi: karyawan bergantian bekerja dalam periode kerja tertentu, misalnya 2 minggu bekerja dengan 1 minggu istirahat atau cuti.
- Sistem on-call: karyawan siap bekerja ketika dibutuhkan (ada panggilan), biasanya jadwal menjadi tidak tetap.
- Sistem mining: diterapkan khusus untuk industri tambang, di mana karyawan bekerja dalam periode yang lebih panjang di lokasi tambang dan memiliki periode istirahat yang juga lebih panjang.
Cara menghitung jam kerja dalam sistem roster
Untuk menyusun perhitungan jam kerja dalam sistem kerja periodik atau roster, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini.
- Periode kerja: tentukan periode kerja yang diterapkan, umumnya menggunakan pola 8:2 (8 minggu bekerja berturut-turut, 2 minggu istirahat berturut-turut) atau pola masa kerja lain sesuai kebijakan perusahaan dan aturan yang berlaku.
- Durasi harian: hitung jumlah jam kerja per hari, biasanya tidak lebih dari 12 jam kerja per hari (sudah termasuk waktu istirahat selama 1 jam).
- Hari istirahat: pastikan bahwa karyawan mendapatkan paling tidak 1 hari istirahat setiap 2 minggu periode kerja berturut-turut.
- Hari libur: apabila hari libur jatuh pada periode kerja yang telah ditetapkan perusahaan, maka perusahaan dapat menetapkan hari tersebut sebagai kerja biasa.
Mari kita coba bahas contoh roster kerja tambang berikut ini:
Misalkan Anda ingin menggunakan menerapkan sistem kerja roster dengan pola periode kerja 8:2 dan karyawan bekerja 12 jam per hari, 6 hari per minggu, selama 8 minggu berturut-turut. Maka perhitungannya menjadi:
Total jam kerja = 12 jam/hari 6 hari/minggu 8 minggu = 576 jam
Perlu diingat bahwa perusahaan masih harus menyesuaikan perhitungan contoh roster kerja tambang di atas dengan kebijakan perusahaan dan peraturan kerja yang berlaku. Pastikan bahwa perhitungan jam kerja Anda sudah mematuhi peraturan tenaga kerja yang berlaku di negara basis perusahaan Anda.
Hambatan dalam Penerapan Sistem Roster Kerja di Tambang
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, proses penyusunan sistem kerja ini di tambang tidaklah mudah. Proses tersebut memerlukan waktu yang lama dan menjadi kompleks sehingga potensi error atau tidak sesuai dengan regulasi pertambangan pun tinggi.
Terdapat empat hambatan yang dihadapi perusahaan tambang saat mengimplementasikan sistem roster kerja, yaitu:
- Kurangnya pemahaman tentang sistem roster kerja: Tanpa pemahaman yang memadai tentang sistem kerja roster, karyawan mungkin kesulitan beradaptasi dengan jadwal roster kerja yang baru dan rumit. Selain itu, manajemen yang kurang paham tentang sistem roster dapat menyebabkan pengelolaan cuti yang tidak efisien.
- Terjadi kesalahan dalam penjadwalan: Hal ini dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan tenaga kerja dan menyulitkan pengelolaan cuti. Pengajuan cuti yang sulit dan penjadwalan yang tidak akurat akan mengganggu kesehatan karyawan dan menimbulkan rasa tidak puas terhadap perusahaan.
- Resistensi karyawan: Karyawan mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan jadwal dan pola kerja yang baru karena sudah terbiasa dengan sistem kerja sebelumnya. Hal ini akan membuat karyawan sulit beradaptasi dengan cepat serta bisa menurunkan motivasi dan produktivitas mereka.
- Keterbatasan teknologi: Lokasi tambang seringkali berada di daerah terpencil dimana koneksi internet tidak stabil atau tidak tersedia. Selain itu, kekurangan hardware seperti komputer atau server yang memadai dapat menghambat pengelolaan data secara real-time dan penjadwalan karyawan yang efisien.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan bisa mempertimbangkan penggunaan software HRM yang memiliki fitur manajemen roster kerja. Penggunaan software HRM tersebut bisa membantu perusahaan untuk mengoptimalkan ketersediaan karyawan dan menghadapi tantangan operasional dengan lebih efisien dan responsif.
Software HRM HashMicro Membantu Efisiensi Sistem Kerja Roster di Tambang
Software HRM HashMicro adalah solusi yang mendukung sistem kerja roster tambang untuk mengelola jadwal kerja karyawan dengan efektif. Software ini memudahkan HR dan manajer dalam mengatur alokasi shift kerja dan memonitor kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
HashMicro juga menawarkan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional sehingga calon pembeli dapat terlebih dahulu mencoba fitur dan keunggulan yang ditawarkan oleh software ini sebelum melakukan pembelian.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menggunakan aplikasi tambang adalah hal yang penting dalam implementasi sistem roster tambang.
Melalui aplikasi pembuat jadwal kerja atau aplikasi cuti karyawan semacam ini, fitur-fitur yang dimiliki dapat mengatasi permasalahan dalam implementasi sistem roster kerja. Beberapa diantaranya adalah fitur scheduling management, fitur time-tracking, dan fitur integration with payroll.
Saat proses penyusunan jadwal roster kerja, perusahaan bisa memanfaatkan fitur scheduling management untuk menentukan jadwal kerja karyawan Anda untuk tugas tertentu atau meeting tanpa perlu khawatir akan double book atau banyak jadwal yang kosong.
Saat karyawan bekerja, fitur time tracking memungkinkan perusahaan untuk memantau jam kerja, waktu dan durasi meeting, serta frekuensi dan durasi lembur. Nantinya, perusahaan bisa menggunakan tersebut untuk analisis tingkat produktivitas masing-masing karyawan.
Hasil analisis tersebut kemudian akan dijadikan dasar untuk mengelola besaran gaji dan bonus karyawan oleh fitur integration with payroll. Fitur tersebut juga memastikan bahwa nominal upah yang karyawan terima sesuai dengan produktivitas karyawan sebagaimana yang terekam di sistem.
Kesimpulan
Tujuan implementasi sistem roster kerja adalah untuk mengoptimalkan produktivitas operasional sambil mengutamakan kesejahteraan karyawan. Namun, proses pengelolaan SDM secara manual dapat menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
Software HRM HashMicro adalah solusi bagi perusahaan tambang untuk meningkatkan produktivitas operasional. Fitur-fitur seperti fitur scheduling management, time-tracking, dan integration with payroll dapat membantu HR menerapkan sistem roster kerja.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bagaimana HashMicro dapat memaksimalkan performa perusahaan tambang Anda, coba demo gratis sekarang!
Pertanyaan Seputar Sistem Kerja Roster
-
Apa itu roster jadwal?
Rolling roster merupakan suatu proses penjadwalan pegawai yang bertujuan untuk membuat jadwal kerja dengan shift yang bergilir. Shift tersebut dapat berupa shift siang, shift malam, dan shift malam. Dengan sistem rostering jenis ini, setiap karyawan menangani setiap jenis shift sepanjang minggu atau bulan.
-
Sistem kerja roster itu seperti apa?
Sistem roster memungkinkan perusahaan untuk menjadwalkan karyawan secara bergiliran sesuai dengan kebutuhan operasional. Dengan sistem ini, setiap karyawan mendapatkan jadwal kerja yang jelas, termasuk jam kerja, hari kerja, dan waktu istirahat.
-
Cuti roster itu apa?
Roster Leave adalah kebijakan di mana karyawan dapat mengambil cuti setelah bekerja selama beberapa hari tertentu. Fitur ini biasanya digunakan oleh industri pertambangan. Namun sebelumnya, superadmin perlu membuat kebijakan roster leave terlebih dahulu.