Standar Akuntansi dan Keuangan di Indonesia yang Harus CFO Pahami

Dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang dan kompetitif, keberhasilan finansial sebuah perusahaan sangat bergantung pada akurasi dan kepatuhan laporan terhadap standar akuntansi perusahaan Tbk atau jenis perusahaan lain yang berlaku.

Di Indonesia, standar-standar ini telah dirancang untuk memastikan transparansi dan konsistensi dalam laporan keuangan, memberikan kepercayaan kepada investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sebagai seorang Chief Financial Officer (CFO), pemahaman yang komprehensif tentang Standar Akuntansi Keuangan (SAK), termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), adalah mutlak diperlukan.

Pemahaman mendalam tentang standar ini tidak hanya membantu CFO dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga dalam merumuskan strategi keuangan yang mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai serangkaian standar akuntansi yang harus diketahui oleh setiap CFO di Indonesia, termasuk pentingnya memahami standar akuntansi, pilar-pilar standar akuntansi, dan standar keuangan yang berlaku secara internasional.

Apa itu Standar Akuntansi?

Standar akuntansi adalah prinsip, metodologi, dan prosedur yang telah ditetapkan untuk menuntun bagaimana transaksi dan kejadian ekonomi lainnya harus dicatat, diklasifikasikan, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.

Standar akuntansi dibuat untuk memastikan laporan keuangan disajikan secara konsisten dan transparan, serta memastikan kredibilitas. Standar ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang strategis antar berbagai entitas.

Di Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) diadopsi dari International Financial Reporting Standards (IFRS), yang dikeluarkan oleh International Accounting Standards Board (IASB).

Ini mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang dirancang untuk mengatur dan memandu akuntansi di berbagai sektor dan situasi yang spesifik untuk memastikan bahwa praktik akuntansi di Indonesia berada pada level internasional.

Mengapa CFO Harus Memahami Standar Keuangan?

Peran Chief Financial Officer (CFO) dalam sebuah perusahaan tidak hanya terbatas pada pengelolaan keuangan, tetapi juga sebagai strategis utama dalam menentukan arah dan kebijakan bisnis.

Dalam konteks ini, pemahaman mendalam mengenai standar keuangan menjadi sangat penting karena beberapa alasan berikut:

1. Kepatuhan regulasi: CFO harus memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan sesuai dengan semua peraturan yang berlaku. Kepatuhan ini menghindarkan perusahaan dari risiko hukum dan denda yang mungkin timbul dari pelanggaran standar akuntansi.
2. Transparansi keuangan: Memahami standar keuangan membantu CFO dalam menyajikan laporan keuangan yang transparan dan dapat dipercaya. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dengan investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya.
3. Pengambilan keputusan strategis: Pemahaman yang baik atas standar keuangan memberikan CFO kemampuan untuk menganalisis data keuangan dengan lebih efektif. Ini membantu dalam membuat keputusan strategis yang berdasarkan pada data yang akurat dan relevan.
4. Optimalisasi pajak: Memahami standar keuangan juga mencakup pemahaman tentang implikasi pajak dari berbagai transaksi keuangan. CFO yang kompeten dapat membantu perusahaan meminimalkan beban pajaknya sambil tetap mematuhi peraturan pajak yang berlaku.
5. Adaptasi dan fleksibilitas: Standar keuangan terus berkembang seiring dengan perubahan dalam ekonomi dan bisnis. CFO yang mengerti standar keuangan terbaru dapat mengadaptasi dan memodifikasi sistem keuangan perusahaan untuk memenuhi persyaratan terkini, meningkatkan ketahanan dan daya saing perusahaan.
6. Pengaruh terhadap strategi perusahaan: CFO yang berpengetahuan luas tentang standar keuangan dapat memberikan insight yang berharga untuk perencanaan dan eksekusi strategi bisnis perusahaan, memastikan bahwa keuangan selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

4 Pilar dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia terdiri dari empat pilar utama yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik berbagai jenis entitas dan sektor. Keempat pilar ini mengatur dan menyajikan laporan keuangan yang transparan dan akurat sesuai dengan lingkup operasi dan karakteristik masing-masing entitas.

PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Reporting Standards)

PSAK-IFRS adalah adaptasi dari International Financial Reporting Standards (IFRS) yang diterapkan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yang tinggi, seperti perusahaan terbuka dan entitas yang signifikan secara ekonomi.

Penerapan PSAK-IFRS bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan yang memenuhi standar internasional, sehingga memudahkan perbandingan dan analisis bagi investor dan pemangku kepentingan global.

Standar ini mencakup berbagai aspek keuangan, mulai dari pengakuan pendapatan, pengukuran aset, kewajiban, hingga pengungkapan informasi keuangan.

SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)

SAK-ETAP dirancang untuk entitas kecil dan menengah yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan. Standar ini disederhanakan dari PSAK reguler untuk memudahkan entitas yang bersangkutan dalam menyusun laporan keuangannya tanpa perlu mengikuti kompleksitas yang dituntut oleh PSAK-IFRS.

Dengan demikian, SAK-ETAP membantu entitas kecil dan menengah dalam menyajikan laporan keuangan yang kredibel namun dengan proses yang lebih efisien dan biaya yang lebih rendah.

PSAK-Syariah (Pernyataan Standar Akuntansi Syariah)

PSAK-Syariah adalah standar akuntansi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan entitas yang menjalankan operasional berdasarkan prinsip syariah. Standar ini mengatur bagaimana entitas syariah harus mengakui, mengukur, dan melaporkan transaksi keuangan yang sesuai dengan hukum Islam.

Selain itu, PSAK-Syariah memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan tidak hanya informatif dan transparan, tetapi juga sesuai dengan prinsip syariah, seperti larangan riba, gharar, dan maisir.

SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)

SAP diterapkan pada entitas pemerintah yang mencakup semua organisasi dan institusi yang dibiayai oleh anggaran negara. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa laporan keuangan pemerintah disajikan dengan cara yang mencerminkan penggunaan dana publik secara efektif dan akuntabel.

Tidak hanya itu, SAP juga mencakup aturan khusus terkait dengan pengakuan aset pemerintah, kewajiban, pendapatan, dan pengeluaran, serta proses anggaran yang harus diikuti oleh entitas pemerintahan.

Masing-masing dari keempat pilar SAK ini menyediakan kerangka kerja yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan penggunanya, memastikan bahwa semua entitas di Indonesia dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan sesuai dengan standar yang relevan.

Standar Keuangan yang Berlaku Secara Internasional

Standar keuangan yang berlaku secara internasional, International Financial Reporting Standards (IFRS), memainkan peran kritikal dalam memastikan transparansi dan konsistensi laporan keuangan di seluruh dunia.

IFRS dikembangkan oleh International Accounting Standards Board (IASB) dan bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja akuntansi yang seragam yang dapat digunakan oleh perusahaan di berbagai negara, memudahkan perbandingan keuangan lintas batas.

Penerapan IFRS meningkatkan kepercayaan investor melalui laporan keuangan yang konsisten dan dapat dibandingkan secara global. Ini juga mengurangi kebutuhan perusahaan multinasional untuk menyusun beragam laporan keuangan menurut standar yang berbeda, sehingga memfasilitasi konsolidasi dan menghemat biaya operasional.

Standar IFRS mencakup berbagai kegiatan akuntansi dan menetapkan aturan wajib untuk aspek tertentu dalam praktik bisnis, yakni sebagai berikut:

1. Laporan posisi keuangan: Laporan ini dikenal juga sebagai neraca keuangan. IFRS memberikan pedoman terperinci tentang pengelompokan dan penyajian komponen neraca, memastikan uniformitas dan kemudahan perbandingan antar perusahaan di berbagai negara
2. Laporan laba rugi komprehensif: Laporan ini dapat disajikan sebagai dokumen tunggal atau dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu laporan laba rugi dan laporan pendapatan lainnya, yang mencakup elemen seperti properti dan peralatan.
3. Laporan perubahan ekuitas: Laporan ini juga dikenal sebagai laporan laba ditahan. Laporan ini menggambarkan variasi dalam ekuitas pemegang saham selama periode tertentu untuk memberikan transparansi pada perubahan dalam pendapatan yang dihasilkan atau dibagi selama periode tersebut.
4. Laporan arus kas: Dokumen ini menyediakan ringkasan menyeluruh atas transaksi finansial perusahaan selama periode yang ditetapkan, mengkategorikan arus kas menjadi aktivitas operasional, investasi, dan pembiayaan.

Di Indonesia, mengadopsi IFRS tidak hanya memperkuat praktik akuntansi domestik tetapi juga meningkatkan integrasi ekonomi global dan menarik investasi asing. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang IFRS menjadi penting bagi CFO, akuntan, dan auditor yang bergerak dalam lingkungan bisnis internasional.

Cara Cerdas Mematuhi SAK dengan Software Akuntansi HashMicro

Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan di Indonesia. Salah satu cara cerdas untuk memastikan kepatuhan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Software Akuntansi dari HashMicro.

Software akuntansi HashMicro tidak hanya membantu dalam mengotomatiskan dan menyederhanakan proses akuntansi, tetapi juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat membantu memenuhi semua persyaratan SAK dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Sebagai perusahaan prinsipal, HashMicro telah dipercaya oleh lebih dari 1.750 klien dari berbagai industri besar di Indonesia, menawarkan sistem yang tidak hanya terintegrasi secara end-to-end tapi juga sangat adaptif terhadap kebutuhan spesifik setiap perusahaan.

Sistem ini mendukung perusahaan dalam mengelola berbagai operasi bisnis mulai dari keuangan, sumber daya manusia, penjualan, hingga distribusi dengan satu platform yang terpadu.

Software akuntansi HashMicro menawarkan serangkaian fitur yang canggih untuk memenuhi kebutuhan akuntansi dan keuangan yang kompleks, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku, di antaranya adalah:

1. Bank Integrations & Auto Reconciliation: Fitur ini memungkinkan integrasi otomatis dengan berbagai bank, memfasilitasi impor transaksi bank secara langsung ke dalam sistem. Dengan otomatisasi proses rekonsiliasi, perusahaan dapat menghemat waktu dan mengurangi kesalahan yang sering terjadi dalam rekonsiliasi manual.
2. Profit & Loss vs Budget & Forecast: Fitur ini membandingkan laporan laba rugi aktual dengan anggaran dan proyeksi yang telah ditetapkan untuk memberikan wawasan tentang kinerja keuangan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian atau penyesuaian.
3. Budget S Curve: Fitur ini menyediakan visualisasi grafis yang menggambarkan perkembangan pengeluaran anggaran seiring waktu dan membandingkannya dengan anggaran yang telah direncanakan.
4. Financial Ratio: Software ini menyertakan alat untuk menghitung dan menganalisis berbagai rasio keuangan, seperti rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Ini memberikan pandangan mendalam tentang kesehatan keuangan perusahaan, penting untuk pengambilan keputusan strategis.
5. Financial Statement with Budget Comparison: Fitur ini memungkinkan laporan keuangan untuk dibandingkan langsung dengan anggaran yang telah ditetapkan, memberikan pemahaman yang jelas tentang di mana dan bagaimana dana telah digunakan dibandingkan dengan rencana keuangan.
6. Custom Printout for Invoices: Fitur ini menyesuaikan dan mencetak faktur dengan format yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan dan meningkatkan presentasi profesional dari dokumen keuangan.

Dengan demikian, HashMicro memberikan solusi yang efisien dan efektif untuk mematuhi SAK di Indonesia, mendukung perusahaan dalam mencapai standar akuntansi internasional serta meningkatkan transparansi dan kepercayaan bagi investor dan stakeholder lainnya.

Jika Anda masih ragu dan ingin terlebih dahulu mengetahui perhitungan harga yang sesuai dengan perusahaan Anda, klik gambar di bawah ini untuk melihat skema harganya.

Kesimpulan

Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tidak hanya memenuhi sebuah kewajiban regulasi tetapi juga memperkuat integritas finansial dan meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder lainnya.

Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang standar akuntansi adalah penting bagi para CFO, terutama dalam menavigasi kompleksitas keuangan yang dihadapi berbagai perusahaan di Indonesia. Selain itu, penting juga untuk menggunakan alat khusus seperti aplikasi akuntansi untuk memastikan bahwa standar akuntansi dapat dipatuhi.

Software Akuntansi HashMicro menawarkan solusi ERP terintegrasi yang memudahkan perusahaan dalam mengelola kepatuhan terhadap SAK sambil meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan berbagai fitur canggih seperti integrasi bank, proyeksi anggaran, dan analisis rasio keuangan, HashMicro adalah pilihan yang ideal untuk mendukung kebutuhan keuangan perusahaan yang kompleks dan dinamis.

Jangan lewatkan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana Software Akuntansi HashMicro dapat mengoptimalkan operasi keuangan Anda dan coba demo gratis sekarang!