Upselling adalah salah satu strategi yang tidak asing lagi dalam dunia bisnis. Bahkan kini upselling menjadi salah satu cara yang efektif dalam memperoleh minat calon konsumen sekaligus meningkatkan profit perusahaan. Dalam pelaksanaannya, penting bagi Anda untuk memahami terlebih dahulu pola perilaku konsumen dengan mengelola data konsumen dan penjualan. Pengelolaan secara manual akan memakan waktu yang lama, sehingga banyak dari perusahaan mulai beralih menggunakan Software ERP berbasis cloud untuk mengefisiensikan waktu pendataan dan pengelolaan.
Saat ini, tersedia banyak pilihan software ERP yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Terkait pengelolaan data konsumen, Anda bisa memanfaatkan Software CRM untuk mengakses data konsumen dengan lebih baik. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah menyusun strategi upselling yang tepat untuk diterapkan pada bisnis Anda. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai upselling, strategi dan contoh penerapannya agar berjalan efektif.
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa Itu Strategi Upselling?
Konsep upselling bertujuan untuk membuat konsumen membelanjakan lebih dari yang semula mereka ingin beli. Bahkan upselling terkenal sebagai seninya menjual. Upselling adalah salah satu strategi pemasaran untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tambahan dengan harga yang lebih mahal dan kualitas yang lebih baik. Dalam hal ini, produk yang lebih mahal umumnya dari produk yang sama atau dengan menambahkan fitur pada produk utama yang konsumen beli.
Bukan hanya berguna untuk penjualan di toko fisik, tetapi upselling juga bisa Anda terapkan untuk mendongkrak volume penjualan bisnis online Anda. Penjualan di toko fisik mengharuskan Anda untuk menguasai komunikasi verbal dengan baik untuk mempengaruhi konsumen. Sedangkan, dalam penjualan online perlu copywriting produk dan strategi pemasaran digital yang dapat menarik minat konsumen.
Pentingnya Penerapan Upselling bagi Bisnis Anda
Upselling bukan hanya sekadar strategi penjualan semata, tetapi juga merupakan upaya untuk membangun hubungan baik dengan konsumen sekaligus meningkatkan retensi konsumen. Dengan menerapkan strategi upselling, konsumen akan memperoleh berbagai pengalaman berharga dengan berbagai manfaat dan fitur yang penjual tawarkan. Selain itu, berikut beberapa alasan pentingnya penerapan strategi upselling bagi bisnis Anda:
- Dengan menjual lebih banyak produk melalui strategi upselling, maka bisnis Anda akan memperoleh lebih banyak profit.
- Strategi ini tidak hanya mendatangkan lebih banyak profit untuk bisnis, tetapi juga membangun customer engagement yang memungkinkan peningkatan loyalitas mereka terhadap bisnis Anda.
- Strategi yang tepat memungkinkan Anda mengubah konsumen yang tidak menguntungkan menjadi menguntungkan dan konsumen yang menguntungkan menjadi sangat menguntungkan.
- Ketika pengalaman belanja konsumen meningkat, maka mereka cenderung lebih menghargai rekomendasi yang lebih baik dengan adanya diskon atau fitur tambahan yang Anda tawarkan. Dengan begitu, mereka akan lebih mempercayai dan berpotensi besar untuk kembali membeli produk Anda.
- Kepuasan konsumen meningkat, karena memperoleh penawaran yang lebih baik ketimbang yang mereka inginkan semula.
- Menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan penawaran yang win-win solution untuk kedua belah pihak.
- Memungkinkan bisnis Anda untuk memperoleh dan bahkan mempertahankan konsumen setia.
Tips Menerapkan Strategi Upselling
Setelah mengetahui manfaat penerapan strategi upselling bagi bisnis, Anda perlu memahami strategi yang tepat. Jika strategi yang Anda gunakan salah, yang terjadi bukannya mendatangkan profit dan minat konsumen, tetapi malah membuat konsumen malas membeli produk Anda. Berikut beberapa tips sukses menerapkan strategi upselling yang dapat bisnis Anda gunakan:
1. Pahami kebutuhan konsumen
Meski dianggap win-win solution, strategi upselling tidak melulu bisa Anda terapkan kepada seluruh konsumen. Pasalnya, tidak semua konsumen cocok untuk melakukan upsell. Strategi yang tepat harus mampu memahami terlebih dahulu apa yang konsumen butuhkan. Ketika sudah memahami kebutuhan konsumen, maka Anda bisa mempertimbangkan untuk menawarkan produk yang cocok dengan memberikan tambahan harga.
Misalnya, ketika seseorang ingin membeli gadget dengan fitur utama yang ia perlukan adalah penyimpanan, maka Anda bisa menawarkan gadget sejenis dengan spesifikasi penyimpanan yang lebih banyak. Jika Anda malah menawarkan gadget sejenis dengan kamera yang lebih bagus, tentu konsumen akan menolak karena yang paling ia butuhkan adalah penyimpanan.
Oleh karena itu, sebelum menerapkan strategi ini, Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk melakukan segmentasi, memantau data konsumen atau database yang bisnis Anda miliki. Anda dapat memanfaatkan penggunaan Software CRM terbaik untuk melakukan riset pasar, mengelola data dan mengidentifikasikan prospek potensial secara lebih mudah.
2. Berikan perbandingan dan alasan kuat agar konsumen tertarik
Saat Anda melakukan upselling, konsumen tentu saja tidak langsung tertarik dan masih merasa ragu. Biasanya konsumen akan menerima penawaran produk atau fitur tambahan ketika mereka melihat nilai dan manfaat dari apa yang Anda tawarkan. Untuk meyakinkan konsumen, Anda harus pintar-pintar memberikan edukasi, seperti memberikan data pendukung, ulasan baik, perbandingan dan membuktikan bahwa produk atau fitur tambahan yang Anda tawarkan memang bermanfaat bagi konsumen.
Berikan bantuan, bukan hanya sekadar berupaya menjual produk Anda sebanyak-banyaknya. Jangan hanya menawarkan untuk membeli produk atau fitur tambahan karena lebih baik. Namun, sebaiknya berikan alasan mengapa penawaran Anda lebih baik dan bermanfaat untuk konsumen.
3. Berikan penawaran harga yang masuk akal
Tujuan dari strategi ini memang untuk membuat konsumen membeli produk yang lebih berkualitas dengan harga sedikit mahal. Namun, dalam penerapannya, penting bagi Anda untuk menawarkan harga yang tetap masuk akal. Konsumen tentu akan memberikan respons yang lebih positif apabila produk atau fitur tambahan yang Anda tawarkan harganya mendekati produk yang ingin ia beli. Bahkan hal tersebut dapat meningkatkan angka retensi konsumen dan loyalitas merek.
Hindari merekomendasikan produk atau fitur yang harganya jauh lebih mahal, karena memungkinkan konsumen mempertimbangkan lebih lama dan bahkan menolak penawaran Anda. Usahakan untuk selalu menawarkan harga yang masuk akal dan sesuai dengan kualitas produk atau fitur yang Anda tawarkan. Solusi lain yang Anda bisa lakukan adalah dengan memberi insentif kepada konsumen dengan menawarkan potongan harga dan paket premium.
4. Jangan menawarkan produk dengan cara memaksa
Salah satu tujuan harus Anda peroleh dalam menerapkan strategi upselling adalah meningkatkan pengalaman belanja konsumen menjadi lebih baik. Strategi ini tidak boleh dipaksakan kepada konsumen. Anda perlu membangun ketertarikan konsumen dengan cara yang baik pula.
Hindari penjualan dan penawaran yang terlalu memaksa, agresif atau bahkan menawarkan produk yang tidak relevan. Hal tersebut justru dapat membuat konsumen memutuskan untuk tidak membeli produk Anda dan bahkan tidak tertarik untuk kembali ke toko Anda. Salah satu solusi yang dapat Anda lakukan adalah dengan memberikan brosur kepada konsumen untuk mempertimbangkan penawaran dan melakukan pembelian di lain waktu.
5. Menjaga hubungan baik dengan konsumen
Penting bagi Anda sebagai pebisnis untuk tetap berhubungan baik dengan pelanggan. Berikan respon secara cepat dan tepat waktu kepada konsumen ketika menanyakan terkait produk Anda. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan strategi pemasaran lain, seperti email pemasaran atau media sosial untuk memberi info kepada konsumen terkait produk baru atau upgrade layanan dan fitur.
Saat ini, Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada Aplikasi CRM untuk memudahkan Anda menjaga hubungan baik dengan konsumen. Anda juga bisa membuat dan mengirim email pemasaran yang relevan berdasarkan prospek yang telah disegmentasikan. Bahkan Anda juga dapat merespons balasan email secara langsung melalui sistem.
Baca Juga: 21 Tips Penting Tingkatkan Penjualan E-Commers Anda
Contoh Penerapan Upselling
Umumnya strategi upselling menggunakan konsep tambahan manfaat dari produk yang sama dengan ukuran berbeda dan produk yang sama dengan tambahan fitur atau add-on penjualan. Menurut Shopdiscount.id, strategi upselling sering kali ditemukan dalam berbagai bidang bisnis, baik toko ritel, marketplace, bisnis B2C, B2B atau jenis bisnis lainnya. Berikut beberapa contoh penerapan strategi upselling dalam dunia bisnis:
- Ketika mengunjungi sebuah restoran cepat saji untuk membeli makanan, pemilik bisnis memberikan penawaran kepada konsumen untuk membeli ukuran dengan opsi yang lebih besar dengan biaya tambahan.
- Saat konsumen ingin membeli ayam geprek di sebuah restoran, pemilik restoran menawarkan paket ayam geprek dengan topping keju mozarella.
- Ketika mengunjungi toko kopi, konsumen mendapatkan penawaran untuk membeli ukuran yang lebih besar atau menambah variasi topping premium.
- Ketika membeli popcorn di bioskop, konsumen mendapatkan penawaran untuk sekaligus membeli ukuran yang besar agar lebih lama habis.
- Ketika ingin membeli gadget baru, pemilik bisnis mengetahui fitur utama yang konsumen perlukan adalah kamera. Dengan begitu, pebisnis bisa memberikan rekomendasi kepada konsumen untuk gadget dengan spesifikasi kamera yang lebih unggul.
- Konsumen yang menggunakan platform untuk mendesain secara gratis memperoleh email penawaran atau diskon untuk paket premium dengan akses lebih banyak.
- Ketika membeli domain atau hosting, konsumen memperoleh penawaran add-on berupa penawaran privacy atau fitur tambahan, seperti kapasitas yang lebih baik.
- Saat membeli produk digital, konsumen kerap mendapatkan penawaran untuk tambahan jangka waktu premium.
- Ketika membeli produk digital untuk streaming film, konsumen memperoleh penawaran untuk fitur tambahan seperti streaming HD dan ultra HD serta tambahan perangkat yang bisa terhubung.
- Saat ingin membeli hadiah di toko online, terdapat fitur add-on produk yang mengarahkan konsumen untuk meng-upgrade pilihannya.
Kesimpulan
Strategi upselling adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan minat konsumen dan profit perusahaan. Hal terpenting yang harus Anda lakukan sebelum menerapkan teknik ini adalah mengelola data konsumen secara tepat. Pengelolaan data secara manual dapat menyebabkan lambatnya proses kerja, sehingga Anda perlu mempertimbangkan penggunaan Software ERP untuk menyederhanakan pengelolaan bisnis Anda. Dengan software ini, Anda bisa dengan mudah melakukan upselling ke konsumen dengan memakai data riwayat pembelian sebelumnya, menjaga hubungan baik dengan konsumen, dan mengelola diskon, penawaran hingga loyalty yang bisa meningkatkan retensi konsumen.
Bahkan kini Anda dapat dengan mudah mengelola data dan mengidentifikasi prospek potensial dengan Software ERP CRM. Dengan berbagai fitur unggul yang ada pada software ini, Anda bisa mengefisiensikan seluruh proses bisnis, mulai dari penjualan, pemasaran hingga pengelolaan dan penyimpanan data konsumen dengan aman. Anda juga bisa mengintegrasikannya dengan software lain, seperti Software Manajemen Inventaris untuk melacak ketersedian dan memberikan informasi yang tepat kepada prospek dan konsumen. Untuk mengetahui detailnya, Anda dapat mengunduh skema harga Software CRM dan peroleh demo gratis sekarang juga!