Semenjak bertambahnya kasus COVID-19 di berbagai wilayah, perusahaan-perusahaan mulai memberlakukan kerja dari rumah seperti yang pemerintah himbau. Sayangnya, tidak semua industri dapat memberlakukannya. Untuk industri manufaktur, kerja dari rumah adalah hal yang sangat sulit terlaksana karena produksi tidak bisa dijalankan dari rumah.
Produksi harus tetap dilakukan di pabrik, menggunakan segala mesin dan peralatan yang Anda butuhkan. Maka, mau tidak mau, pabrik manufaktur tetap harus beroperasi. Kini yang menjadi tantangan adalah bagaimana produksi bisa tetap berjalan ketika Anda juga harus menghindari penularan virus? Nah, di bawah ini adalah beberapa tips aman yang bisa produsen terapkan!
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
1. Cek Kesehatan Karyawan
Pemeriksaan suhu wajib produsen terapkan secara rutin setiap hari. Usahakan untuk mengistirahatkan karyawan-karyawan yang sakit atau rentan terhadap penularan virus di rumah. Minta karyawan untuk segera melapor apabila mereka merasa tidak sehat.
Sediakan masker bersih setiap hari dan dorong karyawan Anda untuk selalu mencuci tangan atau membersihkannya dengan hand sanitizer. Sediakan pula makan siang agar karyawan tidak perlu mencari makan di luar untuk mencegah penularan virus.
Baca juga : Apa Itu Aplikasi Manufaktur?
2. Kurangi Jadwal Operasi Produksi
Permintaan konsumen biasanya turun pada situasi krisis seperti sekarang. Jadi, pengurangan jadwal produksi merupakan langkah bijak yang bisa Anda ambil. Namun, harus ada kesepakatan antara Anda sebagai pemimpin perusahaan dan karyawan Anda mengenai jam kerja, apalagi jika harus ada pemotongan upah pekerja.
3. Terapkan Physical Distancing
Pembatasan fisik harus lebih serius dilakukan. Batasi jumlah orang dalam satu ruangan. Pastikan mereka memiliki jarak setidaknya dua meter antara satu sama lain. Peningkatan jadwal shift semestinya bisa mengoptimalkan praktik ini.
Baca juga : Meningkatkan Efisiensi Industri Manufaktur dengan Software Pabrik
4. Perbanyak Jadwal Shift Produksi
Jika Anda tidak mau menurunkan kapasitas produksi dengan mengurangi jam kerja, maka harus memperbanyak jadwal shift. Dan, lagi-lagi, ini harus Anda bicarakan dengan seluruh karyawan Anda.
Memperbanyak jadwal shift sebetulnya juga salah satu upaya melakukan physical distancing, karena karyawan akan bekerja di waktu yang berbeda. Mereka tidak akan bekerja secara bersamaan dalam ruangan yang sama di waktu yang sama.
Baca juga : 7 Tips Menyederhanakan Manajemen Supply Chain dalam Bisnis Manufaktur
5. Otomatiskan Perencanaan Produksi
Untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19, sebaiknya Anda mulai lebih bergantung pada otomasi. Bukan hanya mengandalkan perangkat keras seperti robot, tetapi juga perangkat lunak. Mengapa perangkat lunak sangat diperlukan?
Perangkat lunak manufaktur dapat menyederhanakan proses produksi dengan mengotomatiskan sebagian besar proses yang terlibat di dalamnya. Jadi, penggunaan tenaga manusia bisa dikurangi, yang mana bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi risiko penularan virus.
Sistem manufaktur dari HashMicro dapat memudahkan perencanaan produksi dengan memungkinkan produsen untuk mengatur jadwal produksi, mengelola rute kerja, menentukan person in charge (PIC), mengatur sumber daya, serta memonitor bahan baku dan work-in-progress (WIP). Sistem berbasis web ini juga memungkinkan produsen untuk menghitung efektivitas penggunaan mesin dan peralatan manufaktur. Seluruh proses dapat dipantau secara real-time.
Tidak ada solusi standar untuk menjalankan produksi manufaktur ketika pandemi. Akan tetapi, dengan menerapkan prosedur keamanan dan kesehatan yang optimal, maka seharusnya proses manufaktur tetap bisa berjalan dengan baik.
HashMicro sebagai konsultan software untuk bisnis siap membantu memberikan solusi manajemen bisnis yang tepat selama pandemi COVID-19.