Perusahaan sering dihadapkan pada tantangan dalam mengelola biaya persediaan dan menentukan harga pokok barang. Dengan metode weighted average cost, perusahaan dapat mengatasi masalah tersebut dengan mendapatkan perhitungan biaya rata-rata berdasarkan jumlah dan biaya dari setiap jenis persediaan yang ada.
Oleh karena itu, apa kelebihan dari metode weighted average cost? Simak artikel berikut ini.
Key Takeaways
|
Pengertian Weighted Average Cost
Dalam bidang akuntansi, metode weighted average cost (WAC) digunakan untuk menilai persediaan dan menentukan biaya rata-rata per unit yang digunakan dalam Harga Pokok Penjualan (HPP) dan persediaan.
Metode ini melibatkan pembagian total biaya persediaan yang tersedia untuk dijual dengan jumlah total unit yang tersedia untuk dijual.
Kelebihan dari Weighted Average Cost
Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan metode WAC:
- Lebih sederhana dibandingkan dengan tiga metode akuntansi lainnya.
- Dapat mengatasi fluktuasi biaya persediaan dengan cara merata-ratakan biaya selama periode tertentu.
- Memberikan gambaran yang lebih akurat tentang harga pokok penjualan, karena mempertimbangkan semua unit persediaan yang tersedia untuk dijual.
Oleh karena itu, metode ini dapat memberikan representasi yang lebih jelas bagi perusahaan mengenai harga pokok penjualan.
Rumus Weighted Average Cost
Rumus untuk metode weighted average cost adalah sebagai berikut:
Tips:
- Harga pokok barang (cost of goods) yang tersedia untuk dijual dihitung sebagai nilai persediaan awal + pembelian.
- Unit yang tersedia (units available) untuk dijual adalah jumlah unit yang dapat dijual perusahaan atau jumlah total unit dalam persediaan dan dihitung sebagai persediaan awal dalam unit + pembelian dalam unit.
Perbedaan Metode WAC vs FIFO vs LIFO vs FEFO
WAC adalah metode yang menggunakan rata-rata tertimbang untuk menilai persediaan, FIFO berdasarkan penilaian pada harga barang yang pertama masuk ke dalam persediaan, LIFO berdasarkan harga barang terakhir yang masuk, dan FEFO memberlakukan kebijakan mengeluarkan barang yang paling dekat tanggal kadaluarsanya.
Perbedaan lainnya terletak pada cara masing-masing metode menghitung biaya persediaan dan pengaruhnya pada laporan keuangan perusahaan. Metode WAC cenderung mengurangi dampak fluktuasi harga, sementara FIFO menghasilkan persediaan yang lebih dekat dengan harga pasar terkini. Di sisi lain, LIFO dapat menyebabkan nilai persediaan yang lebih rendah pada saat inflasi, dan FEFO mengutamakan pengeluaran barang yang mendekati batas kadaluarsa untuk mengurangi risiko kerugian.
Contoh Metode Weighted Average Cost
Sebuah industri melaporkan persediaan awal 500 unit seharga 100.000 per unit pada awal tahun fiskal 1 Januari. Pada akhir kuartal pertama, perusahaan melakukan pembelian berikut:
- 11 Januari: 300 unit dengan biaya 50.000 = 1.500.000
- 23 Februari: 200 unit dengan biaya 120.000 = 24.000.000
- 16 Maret: 150 unit dengan biaya 145.000 = 21.750.000
Total unit yang tersedia sebelum penjualan: 1.150 = 500 + 300 + 200 + 150
Juga, perusahaan menerima penjualan berikut:
- Penjualan akhir Januari 125 unit
- Penjualan akhir Februari sebanyak 250 unit
- Penjualan akhir Maret sebanyak 170 unit
Total unit yang terjual selama kuartal pertama: 545 = 125 + 250 + 170
Akuntan bisnis lebih suka menggunakan sistem persediaan periodik yang menghitung HPP dan unit yang tersedia untuk dijual pada akhir kuartal pertama:
WAC per unit = (50.000.000 + 1.500.000 + 24.000.000 + 21.750.000) / 1.150
WAC = 84.565
Untuk penjualan 545 unit selama periode Januari-Maret, bisnis mengalokasikan 845.650 per unit yang terjual. Unit yang tersisa masuk ke persediaan akhir, menghasilkan perhitungan berikut:
545 x 84.565 = 46.087.925 dalam HPP
97.250.000 – 46.087.925 = 51.162.075 dalam persediaan akhir
Kesimpulan
Penggunaan metode weighted average cost (WAC) dalam mengoptimalkan proses bisnis sangat penting karena metode ini memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Selain itu, WAC memberikan posisi yang lebih jelas mengenai harga pokok penjualan dengan mempertimbangkan semua unit persediaan yang tersedia untuk dijual.
Hal ini membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih tepat mengenai harga jual produk. Metode WAC juga lebih sederhana dibandingkan dengan metode akuntansi lainnya, sehingga mempermudah proses pelaporan keuangan dan analisis bisnis. HashMicro menyediakan software akuntansi yang dapat membantu Anda dalam mengatur dan mengelola perusahaan secara real-time dan akurat.
Oleh karena itu, segera daftar dan dapatkan demo gratis!
Pertanyaan Seputar Weighted Average Cost
-
Apa perbedaan dari average cost dan weighted average cost?
Average cost adalah jumlah semua nilai dan dibagi dengan jumlah nilai. Sebaliknya, weighted average cost adalah nilai dikalikan dengan bobot dan dibagi dengan jumlah bobot.
-
Apa batasan dari weighted average cost?
Input untuk perhitungan WAC dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan ekonomi, yang menambah nuansa lebih lanjut pada perhitungan dan metrik. Kelemahan dari WAC adalah asumsi bahwa struktur modal saat ini tidak berubah. Baca selengkapnya di sini!
-
Apa dampak dari metode WAC?
WAC biasanya menandakan risiko yang lebih tinggi terkait dengan operasi perusahaan karena perusahaan membayar lebih banyak untuk modal yang telah ditanamkan investor ke dalam perusahaan. Pada umumnya, ketika risiko investasi meningkat, investor menuntut pengembalian tambahan untuk menetralisir risiko tambahan tersebut. Baca selengkapnya di sini!
-
Apa saja asumsi dari metode WAC?
Metode WAC didasarkan pada beberapa asumsi utama:
1. Didorong oleh pasar.
2. Metode ini adalah fungsi dari investasi, bukan investor.
3. Mempunyai pandangan ke depan, berdasarkan pengembalian yang diharapkan.
4. Dasar pengukuran WAC adalah nilai pasar, bukan nilai buku.Baca selengkapnya di sini!
-
Apa saja kesalahan yang memungkinkan dalam menggunakan metode WAC?
Beberapa kesalahan yang memungkinkan dalam penggunaan metode WAC adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan tarif pajak yang salah.
2. Menggunakan nilai buku utang dan ekuitas, bukan penilaian yang benar.
3. Mengasumsikan struktur modal yang bukan merupakan struktur saat ini atau yang diperkirakan.
4. Kegagalan untuk memenuhi “rumus konsistensi waktu”